![]() |
one step ahead
|
Friday, July 11, 2008
Akhirnya BelanjaBatik.Com resmi dibuka. Aku lega banget karena bisa menyelesaikan toko batik online ini. Karena membuka toko online, artinya aku bisa mengatasi berbagai macam rintangan yang menghadang (tsaaaah).
Mungkin enjoy aja ngejalanin toko online kalo kita belum punya pengalaman jualan online di negara lain. Tapi, aku membuka toko online di Jepang dengan berbekal pengalaman jualan online selama di Jepang. Stress banget kan. Karena semua kemudahan yang ditawarkan oleh sistem jual-beli online di Jepang belum ditemui di Indonesia. Tapi aku sadar, kalo cuma membanding-bandingkan, ga bakal ada habisnya. Yang paling penting bukan membandingkan, tapi beradaptasi. Aku dulu butuh waktu 3 bulan untuk beradaptasi dengan betapa tidak higienisnya proses pengolahan makanan di Indonesia. Sejak pulang dari Jepang, aku diare selama 3 bulan penuh. Padahal 3 bulan pertama di Indonesia, aku selalu makan masakan rumah dan masakan restauran besar lho. Aku butuh waktu 6 bulan untuk beradaptasi dengan pola makan junk-food di Indonesia. Aku ga pernah memasak dengan cara menggoreng (deep fat frying) selama di Jepang. 1 liter minyak goreng baru bisa aku habiskan dalam 7-10 bulan. Karena 75% teman asramaku adalah orang Jepang yang jarang mengolah makanan dengan cara menggoreng (deep fat frying). Mosok aku menggoreng deep-fat sih di depan mereka? Nanti aku dikira orang kampung donk. Balik ke Indonesia, musti berhadapan dengan realita bahwa semua serba digoreng. Bikin telur ceplok aja pake deep-fat frying. GILA!!! Akibatnya, hanya dalam waktu 3 bulan, berat badanku naik 10 kg, dari 48 kg menjadi 58 kg. Tiga bulan berikutnya aku mulai program diet ketat. Akhirnya bisa turun menjadi 54 kg. Udah ga bisa balik seperti dulu lagi. Tapi ada juga banyak hal yang aku belum mampu beradaptasi. Badanku sampai sekarang belum bisa beradaptasi dengan udara di sini yang penuh polusi. Aku gampang banget kena asma. Rata-rata seminggu sekali aku musti pake Ventolin inhaler untuk ngobatin asmaku. Ventolin inhaler dan aku adalah dua hal yang tak terpisahkan selama di Indonesia. Lha wong baru keluar dari pesawat aja udah langsung ngerasa sesak napas gitu lho. Jadi selama ini, kalo aku mau pergi dari rumah, orang tua atau suamiku selalu nanya "Bawa Ventolin?". Padahal selama di Jepang, aku ga pernah ingat dimana aku naruh Ventolin inhaler. Selama di Jepang, aku sampe ga sadar bahwa Ventolinku udah kadaluarsa. Aku cuma sekali pake Ventolin selama di Jepang, yaitu pada saat labku mengadakan osouji (Hari bersih-bersih heboh) dan aku kebagian membersihkan cold storage yang berisi mikroorganisme kadaluarsa dan chemical dengan bau menusuk hidung. Aku sampe sekarang belum bisa beradaptasi dengan keadaan lalu-lintas di Yogya (di Jakarta apalagi). Aku stress banget dengan tata-cara berlalu-lintas di sini. Semua serba ga punya aturan. Mau belok kanan, ambil dari kiri. Ada ambulans lewat, bukannya menepikan kendaraan di bahu jalan, eh malah saling berebut biar bisa berjalan di belakang ambulans. Mobil-mobil menggunakan bahu jalan untuk melepaskan diri dari kemacetan di jalan tol. Orang ga tau malu mengklakson kendaraan di depannya ketika lampu lalin baru saja berubah menjadi hijau. Kendaraan berhenti di tengah persimpangan. Ga menjaga jarak aman. Ga menghormati orang lain. Kaum pemlipir jalan (berjalan berlawanan dengan arus yang seharusnya) bisa-bisanya merasa tidak melakukan dosa. Ga ada jalur untuk sepeda sehingga para penyepeda gabung di jalur kendaraan bermotor. Lebih bego lagi, mereka malah dengan cueknya nyepeda jejer-jejer tiga orang. Pemerintah daerah ga care ama keselamatan bikers, bukannya membangun jalur khusus sepeda terlebih dahulu, eh malah mengeluarkan anjuran untuk bersepeda bagi karyawan Pemda dan anak-anak sekolah. Sumpaaaaaah, stress aku. Ketika suatu saat Dito-chan liburan ke Yogya selama 10 hari, dan kita lagi jalan bareng, Dito-chan nanya "Eh Andian, kamu stress ga sih dengan lalu-lintas di sini? Kok aku stress banget ya?" Tuuuuu kaaaan... bukan cuma aku aja kan yang ga bisa beradaptasi. Dulu aku pikir aku juga ga bakal mampu beradaptasi dengan bisnis online di Indonesia. Ternyata aku BISA. Senengnya tidak terkira. Andian dan BelanjaBatik.Com : Fight-o!!!
Comments:
Post a Comment
|
The Journal
tomorrow should be better than today ![]() Blogroll Me! ![]() ![]() ![]() The Writer
Momo-chan. Bukan orang biasa. Ga suka MASAK. Pecinta rotenburo. Something Happened Contact me Send an email Important Note
Postingan di blog ini terdiri dari kisah nyata dan fiksi. Dalam teknik penulisan di blog ini, aku lebih memilih menggunakan sudut pandang orang pertama, meski tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan sudut pandang orang ketiga. Mengingat ada beberapa postingan yang bersumber pada kisah nyata, maka demi menjaga kerahasiaan responden, aku tidak bersedia menjawab pertanyaan yang bersangkutan dengan jati diri responden. Kesamaan nama, tempat dan peristiwa adalah kebetulan belaka. Dan semua itu bertujuan agar maksud postingan tersampaikan dengan baik. Archives
November 2004 December 2004 January 2005 February 2005 March 2005 April 2005 May 2005 June 2005 July 2005 August 2005 September 2005 October 2005 November 2005 December 2005 January 2006 February 2006 March 2006 April 2006 May 2006 June 2006 July 2006 August 2006 September 2006 October 2006 November 2006 December 2006 January 2007 February 2007 March 2007 April 2007 May 2007 June 2007 July 2007 August 2007 September 2007 October 2007 November 2007 December 2007 January 2008 May 2008 June 2008 July 2008 August 2008 October 2008 December 2008 February 2009 March 2009 Previous Posts
Kuryu Kohei Nggaya banget sih kamu? Celebrating 1 year.... Batik kawai My first estore: Produce Chuu Toko online HISASHIBURI Ayat-Ayat Cinta the Movie Decision maker Bahan kimia Friends
Links
Panasonic Scholarship Japan Panasonic Scholarship Indonesia Mie University Japanese-English Online Dictionary Member of ![]() ![]() ![]() Credits
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |