<body>


one step ahead
Monday, May 09, 2005

Karena sakura tidak untuk dimiliki

"Aaaaa.... sugoku kirei!" aku terkagum-kagum memandang sakura yang berjajar dengan apik di pinggiran sungai. Pemandangan seperti ini bisa dilihat setiap saat dari jendela kereta kintetsu yang kali ini akan membawaku ke stasiun terakhir, Yoshino. "Kirei desu ne," nenek-nenek disebelahku, yang notabene orang Jepang yang setiap awal April selalu melihat sakura-pun menyetujui.

Sekelumit pembicaraan antara aku dan seorang nenek, dalam perjalanan diatas kereta Kintetsu dari Tennouji (Osaka) menuju Yoshino setahun yang lalu, mengingatkan bahwa untuk tahun inipun aku tidak boleh melewatkan sakura. Jadwal liburan di Indonesia kuatur dengan sedemikian rupa sehingga aku bisa balik lagi ke Jepang sebelum sakura mulai bermekaran.

Sebenarnya apa sih yang membuat sakura begitu cantik, apakah karena satu pohon isinya bunga semua, ga ada daun sama sekali.... ataukah karena hanya muncul selama 10 hari... atau apa?

Mungkin karena sakura sendiri sudah tercipta dengan begitu cantiknya dan didukung pula dengan kemunculannya yang hanya 10 hari di musim semi. Bahkan sampai ada event khusus untuk menyambut kedatangan sakura. Namanya hanami. Meskipun artinya adalah melihat bunga, namun hanami lebih tepatnya adalah pesta sambil melihat sakura. Pada saat itu orang2 akan berbondong-bondong pergi ke taman, makan dan minum2 sambil duduk2 di bawah pohon sakura. Sakura bagi orang Jepang seperti sebuah anugrah yang harus disyukuri. Jangan heran kalau kita bakal susah cari tempat buat hanami di taman2. Fully booked.. hehehe. Bahkan orang2 sudah sejak pagi membawa tikar sebagai penanda 'reserved place'.

"Kamu percaya ga kalo cinta bisa datang bahkan sebelum kita bertemu dengan orangnya? Hanya karena saling mengenal dari blog, chatting, email kemudian timbul cinta.... percaya ga?" untuk pertama kalinya Dedy mengajukan pertanyaan serius sepanjang sejarah chattingku dengannya.

"Percaya. Toh bertemu di dalam dunia maya itu kan juga bagian dari kehidupan. Sama seperti kampus, sekolah, kafe, airport. Bukan salah mereka kalau mereka tidak mempunyai kehidupan nyata. "

"Tapi kan dunia maya itu berbeda dengan dunia nyata. Kalau ingin meneruskan hubungan menjadi lebih jelas, kan butuh bertemu di dunia nyata."

"Yup, aku sepakat. Lalu kenapa kamu tidak berusaha bertemu dengannya?"

"Aku takut seandainya aku bertemu dengannya, lalu hubungan kami tidak sedekat dulu lagi. Ya kamu tahu sendiri lah... dunia maya dan dunia nyata kan berbeda. Aku takut ketika dia mengetahui seperti apa sebenarnya aku ini... lalu dia akan meninggalkanku."

"Kenapa takut? Apa yang perlu kamu takutkan?"

"Aku kan bukan kamu. Siapa sih yang mau sama aku? Aku ini bodoh, kuliah ga lulus-lulus, miskin pula... yang bisa diharapkan dari aku ini apa? Perempuan mana yang mau?"

"...."

"Dia terlalu tinggi dan terlalu jauh untukku."

"...."

Ingatanku melayang pada saat pertama kali aku melihat sakura di Jepang. Setahun yang lalu, di sepanjang jalan antara Tennouji Osaka dan Yoshino.

Mana yang lebih indah, sakura atau mawar? Sakura tentu lebih indah. Sebegitu indahnya sehingga kita tidak mungkin memilikinya selama 365 hari dalam setahun. Mawar juga indah meski tak seindah sakura. Tapi kita bisa memilikinya setiap hari. Tuhan begitu adil sehingga hal-hal yang BEGITU indah hanya Dia ijinkan untuk kita miliki sebentar saja. Karena tidak mungkin hidup itu selalu indah.

Orang2 yang seindah sakura hanya akan bisa kita miliki selama 10 hari. 10 hari berikutnya dia akan dimiliki orang lain. Orang2 seperti ini memang ada karena dia mungkin diciptakan dengan misi sosial yang tinggi, yang sanggup memberi kasih sayang kepada banyak orang. Yang sanggup memperhatikan ratusan orang dalam hidupnya. Mungkin seperti Mother Theresa.

Tapi itu bukan berarti bahwa orang2 seindah sakura itu tidak akan bisa dimiliki orang lain. Bukan begitu.

Dia bisa dimiliki oleh orang-orang yang tidak memandangnya sebagai sakura. Dia bisa dimiliki oleh orang-orang yang memandangnya sebagai mawar atau bahkan ilalang.


"Selama kamu masih memandangnya terlalu tinggi, jangan sampai kau tumbuhkan keinginanmu untuk memilikinya."

"...."

"You are what you think. And you get what you think."

"...."

Banyak orang berpendapat bahwa aku ini orang yang beruntung. Tapi adakah keberuntungan itu? Mungkinkah keberuntungan itu datang tiba-tiba dari langit? Seandainya keberuntungan yang seperti itu memang ada, apakah mungkin selalu terjadi setiap saat?

Keberuntungan tidak akan datang dengan tiba-tiba. Kita harus berusaha dulu. Mengapa aku selalu beruntung? Mungkin karena aku tidak pernah memandang sesuatu itu terlalu tinggi untuk kugapai. Sesuatu itu mungkin aku miliki. Lalu aku berusaha untuk mengejarnya. Dan akhirnya aku mendapatkannya. Aku berpikir bahwa aku bisa mendapatkannya, aku mengejarnya dan aku mendapatkannya.

Seandainya aku berpikir bahwa sesuatu itu tidak mungkin aku miliki, aku tidak akan mengejarnya dan aku tidak akan pernah mendapatkannya.

We are what we think. We get what we think.


Thanks untuk terpilihnya blog ini sebagai best posting kategori filosofi dan kehidupan dalam Rudyland Award
(jane sing milih ki sopo to? Paling lak yo mung kowe dhewe to Rud :D )

Comments: Post a Comment
The Journal

tomorrow should be better than today



Blogroll Me!

Subscribe with Bloglines

Add http://cikubembem.blogspot.com to your Kinja digest

Listed on BlogShares


The Writer

Momo-chan.
Bukan orang biasa.
Ga suka MASAK.
Pecinta rotenburo.



Something Happened




Contact me

Send an email


Important Note

Postingan di blog ini terdiri dari kisah nyata dan fiksi. Dalam teknik penulisan di blog ini, aku lebih memilih menggunakan sudut pandang orang pertama, meski tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan sudut pandang orang ketiga.
Mengingat ada beberapa postingan yang bersumber pada kisah nyata, maka demi menjaga kerahasiaan responden, aku tidak bersedia menjawab pertanyaan yang bersangkutan dengan jati diri responden.
Kesamaan nama, tempat dan peristiwa adalah kebetulan belaka. Dan semua itu bertujuan agar maksud postingan tersampaikan dengan baik.


Archives

November 2004
December 2004
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
November 2006
December 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
August 2007
September 2007
October 2007
November 2007
December 2007
January 2008
May 2008
June 2008
July 2008
August 2008
October 2008
December 2008
February 2009
March 2009


Previous Posts

Because you loved me
The Yahoo! Messenger Emoti-Contest
Dari novel menuju film
Kenalkan, mahasiswa baru
Seperti Nobita
Musim semi telah tiba
Antara Tia dan Caca
Roy Suryo.... I love you
Bahkan orang butapun masih lebih baik
Help Kevin


Friends




Links

Panasonic Scholarship Japan
Panasonic Scholarship Indonesia
Mie University
Japanese-English Online Dictionary


Member of









Credits

  
  
  
  



Designed by mela
Get awesome blog templates like this one from BlogSkins.com