one step ahead
|
Wednesday, March 09, 2005
Pengin baca buku2nya Adhitya, Jomblo dan Gege Mengejar Cinta adalah salah satu alasan kenapa ak pengin pulang. Mungkin karena banyak direkomendasikan oleh para bloggers jadinya trus ngebikin penasaran. Entah kenapa kok ak lebih suka baca Gege Mengejar Cinta ya, padahal menurut beberapa bloggers lebih lucu Jomblo. Hehehe.. mungkin memang akunya yg seleranya aneh. Well... inti dari Gege Mengejar Cinta adalah, mana seseorang yang akan kamu pilih? Dia yang kamu cintai atau dia yang mencintaimu? Gege mencintai Caca sejak masih SMP. Sementara Caca sendiri hanya menganggap Gege sebagai anggota kasta 6, mereka yang namanya tidak penting diingat namun layak diberi angka alis ketika berpapasan. Sementara itu Tia mencintai Gege sejak satu tahun yang lalu. Melalui sebuah pertemuan tak terduga, akhirnya Gege berjumpa lagi dengan Caca, mulai akrab dan mereka akhirnya menyadari bahwa mereka saling mencintai. Sementara itu Tia dengan semangat 45 selalu berusaha menghalangi pertemuan dan usaha Gege mengejar Caca. Melalui adegan pengejaran di airport yang lucu banget (kalo dibuat film bagus ni keknya) dan disiarkan di radio Hertz, akhirnya terjawab cinta segitiga itu. "Kamuh harus percaya satu hal, Ca. Hati sayah hanya untuk kamuh. Sayah menunggu lama untuk dapat meminta kamuh hidup di samping sayah" "..." "Kamuh mau ya jadi pacar saya?" Gege menangis. Caca hanya terdiam, juga menangis. "Kok nangis? Apakah itu air mata bahagia?" Caca menggelengkan kepala. "Ca..." sebuah suara membuat semua orang di lorong menengok ke belakang. Tia berdiri menyandar ke dinding lorong. Tepat di belakang Gege. "Gue... Selalu berjanji pada diri gue, bahwa nggak akan ada waktunya, gue ngemis ke cowok untuk sebuah cinta." "..." "...Sekarang gue ngemis ke elo Ca, tolong pergi dan jangan pernah kembali lagi. Mungkin salah gue yang nggak bisa bilang dia...," Tia menunjuk Gege. "...bahwa gue cinta dia... Tapi gu ebisa minta ke elo kan?" "Caca sayang, Gege boleh ya jadi pacar gue aja..." "..." "Tia, terima kasih udah nyayangin sayah seperti ituh... Tapi guah pengen Caca. Gua milih dia." Gege sampai menujuk Caca. Tia terjatuh pingsan, beratnya menyeret badan sendiri di dinding. Gege segera menangkap dia. 'Panggilan terahi untuk GA-721. Panggilan terakhir untuk GA-721' "Sayah sayang kamuh, Ca." "Aku juga..." Caca mengusap air mata. "Tapi aku masih bisa hidup tanpamu. Dia tidak..." Caca menunjuk Tia yang pingsan. "Sayah nggak nyari siapa yang sayang saya! Saya nyari siapa yang saya sayang!" "Ge.. udah deh. Bye..." Hening. Semua hening kecuali derap langkah Caca yang mengecil dan menghilang dalam ruang boarding. Hmmm.. ak jadi inget bbrp waktu yang lalu di forumnya Blogger Family ada sebuah diskusi tentang "adakah cinta sejati itu". Well... diskusi ini berakhir dengan tidak jelas. Kalo mendefinisikan cinta sejati saja belum mampu bagaimana kita bisa tahu keberadaan cinta sejati itu. Ilalang patah mendeskripsikan cinta sebagai sesuatu yang tanpa syarat. Dia mencontohkan seperti lagunya Chrisye dan Ahmad Dani... Bila surga dan neraka tak pernah ada, masihkah kau bersujud kepada-Ku Bila surga dan neraka tak pernah ada, masihkah kau sebut nama-Ku Hmmm... bila surga dan neraka itu tidak pernah ada, masihkah kita sholat, puasa dan mengekang segala kenikmatan dunia? Bila surga dan neraka itu tidak pernah ada, dan kita masih saja bersujud kepada-Nya, maka itulah cinta sejati kita terhadap-Nya. Dengan cara analog dalam cinta sejati manusia... maka... apabila memiliki tidak pernah ada, masihkah kamu mencintainya? Bila kebahagiaanmu tidak pernah ada, masihkah kamu mencintainya? Jika jawaban dari kedua pertanyaan tadi adalah masih, maka itulah dia cinta sejatimu. Cinta yang tidak membutuhkan syarat. Pertanyaannya adalah (dah kek kuis aja ni...) diantara Tia dan Caca, siapakah yang lebih mencintai Gege? Apakah mengejar cinta sampai pingsan itu CINTA? Apakah mengikhlaskan orang (yang kita cintai dan juga mencintai kita) itu CINTA?
Comments:
Post a Comment
|
The Journal
tomorrow should be better than today Blogroll Me! The Writer
Momo-chan. Bukan orang biasa. Ga suka MASAK. Pecinta rotenburo. Something Happened Contact me Send an email Important Note
Postingan di blog ini terdiri dari kisah nyata dan fiksi. Dalam teknik penulisan di blog ini, aku lebih memilih menggunakan sudut pandang orang pertama, meski tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan sudut pandang orang ketiga. Mengingat ada beberapa postingan yang bersumber pada kisah nyata, maka demi menjaga kerahasiaan responden, aku tidak bersedia menjawab pertanyaan yang bersangkutan dengan jati diri responden. Kesamaan nama, tempat dan peristiwa adalah kebetulan belaka. Dan semua itu bertujuan agar maksud postingan tersampaikan dengan baik. Archives
November 2004 December 2004 January 2005 February 2005 March 2005 April 2005 May 2005 June 2005 July 2005 August 2005 September 2005 October 2005 November 2005 December 2005 January 2006 February 2006 March 2006 April 2006 May 2006 June 2006 July 2006 August 2006 September 2006 October 2006 November 2006 December 2006 January 2007 February 2007 March 2007 April 2007 May 2007 June 2007 July 2007 August 2007 September 2007 October 2007 November 2007 December 2007 January 2008 May 2008 June 2008 July 2008 August 2008 October 2008 December 2008 February 2009 March 2009 Previous Posts
Roy Suryo.... I love you Bahkan orang butapun masih lebih baik Help Kevin What's wrong with you? Finding the happiness Finding Nemo David Ganbare Aku adalah milik Sang Pemanah Penggalangan dana gempa Aceh di Jepang Setelah tsunami berlalu...... Friends
Links
Panasonic Scholarship Japan Panasonic Scholarship Indonesia Mie University Japanese-English Online Dictionary Member of Credits
|