one step ahead
|
Monday, January 10, 2005
It was 8 years ago when first I wrote this poem in my diary. And never had even a single dream that I would write it again.
Children Kahlil Gibran Your children are not your children They are the sons and daughters of life’s longing for itself They come through you but not from you And though they are with you, yet they belong not to you You may give them your love, but not your thoughts For they have their own thoughts You may house their bodies, but not their souls For their souls dwell in the house of tomorrow Which you cannot visit, not even in your dreams You may strive to be like them but seek not to make them like you for life goes not backward nor tarries with yesterday You are the bows from which your children as living arrows are sent forth The Archer sees the mark upon the path of the infinite and He bends you with His might that His arrows may go swift and far Let your bending in the Archer’s hand be for gladness For even as He loves the arrow that flies so He loves also the bow that is stable Anak-Anak Kahlil Gibran Anakmu bukanlah anakmu Mereka adalah anak-anak kehidupan yang mendambakan kehidupannya sendiri Mereka datang melaluimu tapi tidak darimu Dan meskipun bersamamu namun mereka bukanlah milikmu Kamu bisa memberi kasih sayangmu, tapi tidak pendapatmu Sebab mereka memiliki pendapat sendiri Kamu bisa memberi rumah bagi raga mereka, tapi tidak bagi jiwa mereka karena jiwa mereka ada di masa depan Yang tidak bisa engkau capai, sekalipun dalam mimpi Kamu boleh berusaha mengikuti dunia mereka tapi jangan harap mereka bisa mengikuti duniamu karena hidup ini tidaklah mundur kebelakang dan tidak pula terhenti Kamu adalah busur bagi anak panah kehidupan dan anak-anakmu meluncur seperti anak panah Sang Pemanah membidik sasaran yang sangat jauh lalu Dia melenturkan busur itu dengan kekuatan-Nya agar anak panah bisa melesat cepat mencapai sasaran meninggalkan busur yang tetap berada di genggaman Sang Pemanah bangga kepada anak panah yang meluncur itu begitu juga kepada busur yang tetap pada kodratnya Karena sesungguhnya hanya Dia Yang Maha Mengetahui, sedangkan aku dan engkau tidak mengetahui, dan Dia Maha Mengetahui segala yang gaib.
Comments:
Post a Comment
|
The Journal
tomorrow should be better than today Blogroll Me! The Writer
Momo-chan. Bukan orang biasa. Ga suka MASAK. Pecinta rotenburo. Something Happened Contact me Send an email Important Note
Postingan di blog ini terdiri dari kisah nyata dan fiksi. Dalam teknik penulisan di blog ini, aku lebih memilih menggunakan sudut pandang orang pertama, meski tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan sudut pandang orang ketiga. Mengingat ada beberapa postingan yang bersumber pada kisah nyata, maka demi menjaga kerahasiaan responden, aku tidak bersedia menjawab pertanyaan yang bersangkutan dengan jati diri responden. Kesamaan nama, tempat dan peristiwa adalah kebetulan belaka. Dan semua itu bertujuan agar maksud postingan tersampaikan dengan baik. Archives
November 2004 December 2004 January 2005 February 2005 March 2005 April 2005 May 2005 June 2005 July 2005 August 2005 September 2005 October 2005 November 2005 December 2005 January 2006 February 2006 March 2006 April 2006 May 2006 June 2006 July 2006 August 2006 September 2006 October 2006 November 2006 December 2006 January 2007 February 2007 March 2007 April 2007 May 2007 June 2007 July 2007 August 2007 September 2007 October 2007 November 2007 December 2007 January 2008 May 2008 June 2008 July 2008 August 2008 October 2008 December 2008 February 2009 March 2009 Previous Posts
Penggalangan dana gempa Aceh di Jepang Setelah tsunami berlalu...... Aku dan bintang Only one flower in the world Aku tidak butuh BMW supaya orang mengenalku Aku ingin menghabiskan sisa hidupku di Malaysia Apakah kita memandang bulan yang sama Do I like to study? Friends
Links
Panasonic Scholarship Japan Panasonic Scholarship Indonesia Mie University Japanese-English Online Dictionary Member of Credits
|