one step ahead
|
Friday, May 20, 2005
Memasak adalah kegiatan yang paling aku benci. Aku bisa memasak, tapi tidak suka memasak. Lalu kenapa aku mulai belajar memasak? Itu karena aku tidak punya pilihan lain. Tinggal di negara non-muslim, dimana makanan (siap saji) sebagian besar tidak bisa dimakan (baca: tidak halal), maka satu-satunya pilihan untuk tetap dapat melanjutkan hidup adalah memasak sendiri.
Babi adalah makanan umum yang bisa dijumpai dimana saja selama di Jepang. Selain itu, daging sapi, kambing atau ayam sekalipun tetap tidak bisa dimakan karena tidak halal. Tentu saja mereka menyembelih tidak dengan membaca basmalah. Dan bukan itu saja, binatang (selain ayam) disembelih dengan cara ditembak kepalanya. Aku tidak tahu bagaimana ayam disembelih disini. Selain itu, kalo membeli makanan2 lain pun tetap harus hati-hati. Karena emulsifier, gelatin, lemak hewan dan shortening yang ada dalam bahan makanan itu kemungkinan berasal dari hal2 yang haram (babi, binatang yg disembelih tdk dengan cara Islam, dll). Believe me or not, potato chips pun belum tentu bisa dimakan, karena mengandung pork essence. Untungnya, semua bahan makanan di sini mencantumkan ingredientnya. Jadi untuk mengetahui apakah suatu makanan itu bisa dimakan atau tidak, tinggal baca ingredientnya aja (yg mana ditulis dalam kanji). Apakah merepotkan membaca kanji ingredient makanan? Hmmm... bagi orang yang baru datang ke Jepang, membaca dan menghapalkan kanji2 ingredient makanan tentu saja sangat memusingkan. Tapi sejalan dengan berlalunya waktu, aku merasa bahwa membaca dan meneliti ingredient dalam kanji lebih mudah daripada membaca ingredient makanan dalam bahasa inggris. Mengapa demikian? Hmmm... misalnya zat X tertulis dalam 4 kanji. Kita tidak bisa membaca 3 kanji tapi 1 kanji jelas2 kanji babi. Maka zat X itu pasti berhubungan dengan babi. Jadi makanan tersebut tidak bisa dimakan. Kanji memang memusingkan tapi semakin lama aku semakin menyadari bahwa yang diucapkan oleh tentor2ku les bahasa Jepang dulu itu benar. Bahwa bahasa Jepang akan lebih mudah dengan kanji. Aku kadang tahu arti suatu kanji tapi tidak tahu cara membacanya. Jadi dari kanjinya kita dapat memperkirakan artinya. Lalu apakah kesulitan dalam mencari makanan itu adalah sebuah masalah? Itu semua tergantung pada cara pandang kita. Kalo kita menganggap itu masalah, ya selamanya itu akan menjadi penghambat untuk tinggal di negara non-muslim, atau bepergian ke negara non-muslim. Lalu apakah kita cuek saja tetap mengkonsumsi apa saja asal bukan babi? Waduh, resikonya sholat 40 hari tidak diterima pahalanya. Jadi tidak ada cara lain. Harus memasak sendiri. Karena aku tidak pernah memasak, maka aku selalu mencari resep2 di internet. Dan kadang aku kehilangan arsip resepku. Oleh karena itu, aku merasa perlu untuk membuat dokumentasi dapurku, demi mempermudah aku sendiri. Sekali lagi perlu aku garis bawahi, aku tidak suka memasak. Adanya blog dapurku ini, semoga bisa menjadi semangat bagi diriku sendiri supaya rajin memasak. postingan ini sekaligus jawaban untuk yg sudah mengirim message ke account FSku dengan pertanyaan "bagaimana makan di Jepang?"
Comments:
Post a Comment
|
The Journal
tomorrow should be better than today Blogroll Me! The Writer
Momo-chan. Bukan orang biasa. Ga suka MASAK. Pecinta rotenburo. Something Happened Contact me Send an email Important Note
Postingan di blog ini terdiri dari kisah nyata dan fiksi. Dalam teknik penulisan di blog ini, aku lebih memilih menggunakan sudut pandang orang pertama, meski tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan sudut pandang orang ketiga. Mengingat ada beberapa postingan yang bersumber pada kisah nyata, maka demi menjaga kerahasiaan responden, aku tidak bersedia menjawab pertanyaan yang bersangkutan dengan jati diri responden. Kesamaan nama, tempat dan peristiwa adalah kebetulan belaka. Dan semua itu bertujuan agar maksud postingan tersampaikan dengan baik. Archives
November 2004 December 2004 January 2005 February 2005 March 2005 April 2005 May 2005 June 2005 July 2005 August 2005 September 2005 October 2005 November 2005 December 2005 January 2006 February 2006 March 2006 April 2006 May 2006 June 2006 July 2006 August 2006 September 2006 October 2006 November 2006 December 2006 January 2007 February 2007 March 2007 April 2007 May 2007 June 2007 July 2007 August 2007 September 2007 October 2007 November 2007 December 2007 January 2008 May 2008 June 2008 July 2008 August 2008 October 2008 December 2008 February 2009 March 2009 Previous Posts
Karena sakura tidak untuk dimiliki Because you loved me The Yahoo! Messenger Emoti-Contest Dari novel menuju film Kenalkan, mahasiswa baru Seperti Nobita Musim semi telah tiba Antara Tia dan Caca Roy Suryo.... I love you Bahkan orang butapun masih lebih baik Friends
Links
Panasonic Scholarship Japan Panasonic Scholarship Indonesia Mie University Japanese-English Online Dictionary Member of Credits
|