one step ahead
|
Tuesday, February 14, 2006
Seorang post-doctoral student di labku, sebut saja namanya Kim, berniat untuk meninggalkan Jepang dan kembali ke negaranya, Korea. Kim meyelesaikan Ph.D nya di Jepang kemudian melanjutkan post-doctoral selama 2 tahun di Jepang.
Dia adalah privately financed student yg menerima beasiswa 50,000 yen per bulan selama menyelesaikan program doktornya. 30,000 yen untuk sewa apartemen dan sisanya untuk hidup selama sebulan. Kalo tidak cukup, kadang dia terpaksa memakai tabungannya untuk biaya hidup. Jadi rata2 untuk biaya hidup (selain sewa apartemen) sebulan dia hanya punya uang 20,000-30,000 yen. Dia sengaja tidak mau mengambil kerja part time. Karena kalau dia ambil part-time, maka waktunya untuk riset menjadi menipis yang akhirnya mengakibatkan tertundanya kelulusan. Dia bertekad untuk menyelesaikan program doktornya secepat mungkin. Tiap hari (termasuk Sabtu dan Minggu) dia nge-lab sampe jam 2-3 pagi. Tidak bisa refreshing karena tidak punya uang. Tidak bisa membeli barang bermacam2 karena tidak ada dana. Dunianya hanya lab dan dormitory. Meski begitu, dia bilang bahwa dia beruntung karena selalu mendapatkan tuition fee waiver. Di saat orang2 disekitarnya adalah Monbusho scholar dengan beasiswa 175,000 yen per bulan, dia masih bisa bilang bahwa dia beruntung. Aku sampe shock mendengar ceritanya. Bagaimana mungkin aku bisa hidup hanya dengan beasiswa 50,000 yen per bulan. Kim-san, you are really someone. I salute you. dedicated to ti2n
Comments:
Post a Comment
|
The Journal
tomorrow should be better than today Blogroll Me! The Writer
Momo-chan. Bukan orang biasa. Ga suka MASAK. Pecinta rotenburo. Something Happened Contact me Send an email Important Note
Postingan di blog ini terdiri dari kisah nyata dan fiksi. Dalam teknik penulisan di blog ini, aku lebih memilih menggunakan sudut pandang orang pertama, meski tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan sudut pandang orang ketiga. Mengingat ada beberapa postingan yang bersumber pada kisah nyata, maka demi menjaga kerahasiaan responden, aku tidak bersedia menjawab pertanyaan yang bersangkutan dengan jati diri responden. Kesamaan nama, tempat dan peristiwa adalah kebetulan belaka. Dan semua itu bertujuan agar maksud postingan tersampaikan dengan baik. Archives
November 2004 December 2004 January 2005 February 2005 March 2005 April 2005 May 2005 June 2005 July 2005 August 2005 September 2005 October 2005 November 2005 December 2005 January 2006 February 2006 March 2006 April 2006 May 2006 June 2006 July 2006 August 2006 September 2006 October 2006 November 2006 December 2006 January 2007 February 2007 March 2007 April 2007 May 2007 June 2007 July 2007 August 2007 September 2007 October 2007 November 2007 December 2007 January 2008 May 2008 June 2008 July 2008 August 2008 October 2008 December 2008 February 2009 March 2009 Previous Posts
Multiracial faces Smallville 512 Reckoning: The Best Ever Mother, how are you today? There is something about Joey and Rachel Ketika kejujuran dianggap sebagai kejahatan Perfectionist Emas putih BUKAN platina When you see the moon... Another laboratory called life Durian, beda lidah beda rasa Friends
Links
Panasonic Scholarship Japan Panasonic Scholarship Indonesia Mie University Japanese-English Online Dictionary Member of Credits
|