one step ahead
|
Wednesday, March 21, 2007
I HATE COOKING.
Aku kan makannya cuma malam aja, sekali sehari. Aku juga lebih seneng gitu sih. Daripada capek masak. Dulu pas suamiku datang ke sini, kan harus makan teratur tu. Aku sampe nangis saking kecapekan masak. Kalo besok udah pulang asyik kali ya. Ga perlu masak. Tinggal beli aja. Beres. What a so convenience life. Tanoshimi ni matte ru. Suamiku tu tipe orang yang suka membangga-banggakan istrinya. Alhamdulillah, daripada aku di jelek-jelekin kan mendingan dibangga-banggakan. TAPI.... yang menjadi masalah adalah, dia selalu cerita ke sana-sini bahwa aku pintar masak. Oh tidaaaaaaaaaaaaak. Kalo aku pulang, dia udah membuat beberapa jadwal. Masak di rumah sahabatnya. Kebetulan aku pernah masakin buat sahabatnya ini. Jadi keluarga si sahabat ini pengin ngerasain masakanku. Semua bahan udah disediain, aku tinggal masak aja. Oh tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak. Trus acara bareng temen-temennya di villa. Semua temennya dikumpulin coz mereka pada pengin nyicipin masakanku. Nooooooooooooooooooooo. STRESS aku. Dua masakanku yang paling enak itu adalah barbekyu kambing ama kare. Favorit suamiku. Bumbunya tu harus merk tertentu, ga boleh diganti. Kalo diganti, rasanya jadi laen. Nah, bumbunya itu kan dijualnya cuman di Jepang. Jadi kalo di Indonesia, aku ga pernah masak kedua masakan itu. Ini aja aku sengaja ngebawa bumbu satu botol, khusus buat masakin suamiku aja. So... kalo di Indonesia, kan aku harus belajar dulu gitu lho. Aku ga pernah masak di Indonesia bo. Mana ku tahu bumbu-bumbu yang menyebabkan makanan jadi enak. Kalo cuman mau masakan standar, yah ngapain juga gitu lho masak. Beli aja lagih. Kasihan kan penjual makanan, mosok semua orang masak sih, ekonomi ga jalan donk. Hal-hal yang kubenci dari masak: 1. Menggoreng (aku takut ama minyak, jadi selalu stay away dari penggorengan, akibatnya masakan SELALU gosong). 2. Memotong. Kenapa sayuran harus dipotong dengan teknik yang berbeda untuk setiap jenis masakan? Illogical banget. Toh di dalam perut juga hasilnya sama aja. So, jangan heran kalo aku PASTI selalu salah untuk memotong. Akibatnya, kalo lagi masak bareng temen, pasti mereka tanya "Kamu blum pernah makan gado-gado ya? Wortel buat gado-gado kan bukan gitu potongannya." Arrrrggggghhhh. Atau di saat lain "Lho potongan daun bawang buat nabe bukan gitu lagih." Ngapain gitu lho aku harus merhatiin potongan sayuran pas lagi makan. EGP deh, mau di potong gimana pun, I don't care. 3. Menunggu. Karena aku tu benci banget masak. Aku yang sejak dulu berprinsip "Who do you think you are that I should cook for you?", punya cita-cita bahwa aku cuma mau masak buat keluarga aja. Makanya aku mana pernah masakin buat orang lain? Kalo misalnya ada temen yang nginep di sini (Jepang), ya jelas aku harus masak buat aku dan tamu donk. But selain itu, mana pernah coba? Aku mendingan ga pergi ke party, daripada pergi tapi harus bawa makanan. No way. Kalopun terpaksanya harus hadir, paling aku cuma bawa minuman aja hehehe, ga perlu masak kan. 3 tahun aku disini, cuma sekali aja aku masakin buat orang lain. Minggu kemaren ada party di rumah sensei. Pertama kalinya sensei ngadain party di rumah. Karena senseiku suka banget ama mie, aku buatin mie goreng indonesia dengan bumbu dari indomie, kan bumbunya beda tu ama yakisoba-nya japanese. Capeeeeeek banget bikinnya. 2 jam kali ya. Coz kan harus bikin banyak. Tapi semua orang pada suka, jadi seneng deh. Pokoknya aku benciiiiiiiiiiiiii masak. Please understand me. Kalo kamu maksa-maksa aku masak buat orang lain, sebagai hukumannya aku bakal ngelamar beasiswa Monbusho. Kalo aku sampe dapat Monbusho, wah rasain lu ye, selama 4 tahun kamu ga dapat jatah makan masakanku. Hayooooooo pilih mana?
Comments:
Post a Comment
|
The Journal
tomorrow should be better than today Blogroll Me! The Writer
Momo-chan. Bukan orang biasa. Ga suka MASAK. Pecinta rotenburo. Something Happened Contact me Send an email Important Note
Postingan di blog ini terdiri dari kisah nyata dan fiksi. Dalam teknik penulisan di blog ini, aku lebih memilih menggunakan sudut pandang orang pertama, meski tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan sudut pandang orang ketiga. Mengingat ada beberapa postingan yang bersumber pada kisah nyata, maka demi menjaga kerahasiaan responden, aku tidak bersedia menjawab pertanyaan yang bersangkutan dengan jati diri responden. Kesamaan nama, tempat dan peristiwa adalah kebetulan belaka. Dan semua itu bertujuan agar maksud postingan tersampaikan dengan baik. Archives
November 2004 December 2004 January 2005 February 2005 March 2005 April 2005 May 2005 June 2005 July 2005 August 2005 September 2005 October 2005 November 2005 December 2005 January 2006 February 2006 March 2006 April 2006 May 2006 June 2006 July 2006 August 2006 September 2006 October 2006 November 2006 December 2006 January 2007 February 2007 March 2007 April 2007 May 2007 June 2007 July 2007 August 2007 September 2007 October 2007 November 2007 December 2007 January 2008 May 2008 June 2008 July 2008 August 2008 October 2008 December 2008 February 2009 March 2009 Previous Posts
39% Dorama vs Belajar Mienaku naru Tasukete hoshii SPAM Karei-naru Ichizoku Naek pesawat : Ribut mode ON Rekomendasi beli parfum OL 5 April: 1 Rittoru no Namida SP Tertipu Friends
Links
Panasonic Scholarship Japan Panasonic Scholarship Indonesia Mie University Japanese-English Online Dictionary Member of Credits
|