<body>


one step ahead
Tuesday, January 25, 2005

What's wrong with you?

Ketika hari ini aku mengirim fax ke Garuda Indonesia Nagoya, melihat biayanya aku langsung komentar "Only 1 page sending facsimile needs 150 yen? It's really expensive". Demikian anehnya komentar itu sampe2 temanku bertanya "What's wrong with you? You change so much". Aku langsung protes "How can you judge just from a 150 yen problem?" enak aja lho ngambil kesimpulan kaya gitu. "Who said that I judge you from a 150 yen problem. Lately you behave that you don't have any money. Don't worry, I'm sure you can live properly until April". Hehehe... what's wrong with me? Benarkah ini karena kesulitan keuangan? Entahlah... yang jelas skarang ini pengeluaranku benar2 aku catat di dalam lembar kerja Ms. Excel.

Beruntunglah aku karena Dia selalu memberiku berbagai macam hadiah sesuai dengan keperluanku. 2 minggu yang lalu aku ke dokter dengan gratis. Dokternya ga mau dibayar. Dan hari ini aku ke dokter lagi, dan lagi2 gratis. Alhamdulillah. Ternyata biaya ke dokter di Jepang bisa juga gratis. Saking herannya karena selalu ga pernah bayar di klinik itu, temanku komentar "You're really important person in this hospital" kekekekeke... please deh.

Kata dokternya aku sakit sugi kafunshou (alergi terhadap serbuk sari). Temenku langsung mosi tidak percaya gitu... hihihi.. habis tanda-tandanya bukan seperti alergi serbuk sari. Katanya sih kalo alergi serbuk sari tu air mata dan ingus keluar terus. Lha... aku kok ga gitu. I just can't breath at night. Totally can't breath from the nose.

Aku inget dulu dokterku di Indo menyarankan tes alergi dengan akupuntur supaya benar2 diketahui penyebab alergi asmanya. Jadi setahuku alergi pernapasan itu tidak bisa ditentukan dengan mudah. Sejak dulu aku tahu bahwa aku alergi terhadap asap rokok dan zat2 kimia berbau tajam (strong odor). Setelah di Jepun aku baru tahu bahwa ternyata aku juga alergi terhadap biohazard berbau tajam. Waktu itu akhir Desember, lab ku mengadakan hari bersih2. Aku kebagian bersihin ruang 4 derajat. Masalahnya adalah di ruang 4 derajat itu banyak sekali plate2 tua yg sudah ditumbuhin jamur dan juga zat2 yg tdk jelas sehingga harus dibuang. Ini disebut biohazard. Dan jumlahnya banyak sekali. Belum lagi ditambah baunya yang sangat tajam. Alhasil itulah pertama kalinya asmaku kambuh di Jepun.

Sejak Januari ini aku mengalami kesulitan bernafas. Dulu aku (dan dokter) pikir ini cuma infeksi tenggorokan saja. Tapi setelah dikasih obat dan tenggorokannya baek2 saja, kenapa kalo malam masih tidak bisa bernafas? Totally can't breath. Kalo siang sih bisa nafas lewat hidung tapi susah. Kata dokter sih alergi serbuk sari. Lho lho lho.. kok gampang banget nentukan orang alergi terhadap serbuk sari? Kok semudah itu? Dulu dokterku di Indo aja nyuruh aku tes macem2 untuk nentukan alergi. Lagian ini tanda2nya juga tidak seperti alergi serbuk sari. Jadi ini alergi apa lho? Tadi senseiku nyaranin untuk ke university hospital. Tapi aku trauma ama hospital itu gara2 dokternya ga bisa bahasa Inggris. Aku mana ngerti lho kosakata bhs Jepang untuk kedokteran dan penyakit2. Dokterku yg skarang ini lumayan bisa bahasa Inggris, tapi dia tadi tetep aja bilang sakitku adalah "sugi kofunshou". Penyakit apa lho itu... Aku mana punya lho short hair dictionary. Akhirnya kulik2 di electrical dictionary baru ngerti "oooo... pollen allergy".

Aku jadi kaya orang sakit banget (laaaahhh... emang sakit gitu lho). Biasanya di tas selalu tersedia 1 semprotan, sekarang jadi 2 semprotan. Hiks hiks hiks...

Dan lagi2 dokterku, Yamaguchi sensei, menulis "Jagalah diri".


Comments: Post a Comment
The Journal

tomorrow should be better than today



Blogroll Me!

Subscribe with Bloglines

Add http://cikubembem.blogspot.com to your Kinja digest

Listed on BlogShares


The Writer

Momo-chan.
Bukan orang biasa.
Ga suka MASAK.
Pecinta rotenburo.



Something Happened




Contact me

Send an email


Important Note

Postingan di blog ini terdiri dari kisah nyata dan fiksi. Dalam teknik penulisan di blog ini, aku lebih memilih menggunakan sudut pandang orang pertama, meski tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan sudut pandang orang ketiga.
Mengingat ada beberapa postingan yang bersumber pada kisah nyata, maka demi menjaga kerahasiaan responden, aku tidak bersedia menjawab pertanyaan yang bersangkutan dengan jati diri responden.
Kesamaan nama, tempat dan peristiwa adalah kebetulan belaka. Dan semua itu bertujuan agar maksud postingan tersampaikan dengan baik.


Archives

November 2004
December 2004
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
November 2006
December 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
August 2007
September 2007
October 2007
November 2007
December 2007
January 2008
May 2008
June 2008
July 2008
August 2008
October 2008
December 2008
February 2009
March 2009


Previous Posts

Finding the happiness
Finding Nemo
David Ganbare
Aku adalah milik Sang Pemanah
Penggalangan dana gempa Aceh di Jepang
Setelah tsunami berlalu......
Aku dan bintang
Only one flower in the world
Aku tidak butuh BMW supaya orang mengenalku
Aku ingin menghabiskan sisa hidupku di Malaysia


Friends




Links

Panasonic Scholarship Japan
Panasonic Scholarship Indonesia
Mie University
Japanese-English Online Dictionary


Member of









Credits

  
  
  
  



Designed by mela
Get awesome blog templates like this one from BlogSkins.com