one step ahead
|
Sunday, July 30, 2006
Sudah banyak orang yang tahu bahwa 'I love you. Would you marry me?' adalah sebuah kelirumologi. Kalo kita menikah dengan seseorang hanya karena kita cinta ama dia, lalu apa jadinya nanti kalo kita udah ga cinta lagi ama dia? Bahwa kita cinta ama dia hari ini, bukan jaminan bahwa besok kita masih cinta dengan orang yang sama, iya ga sih? For this reason, dalam filsafat hidupku, cinta saja ga cukup untuk memutuskan menikah dengan seseorang. In 40 years, what do you want to be? Sejak ak SMP, ak membayangkan bahwa di masa tua nanti, ak bakal punya anak yg berbakti ama orang tuanya, nurut ama orang tuanya. Adalah suatu hal yang konyol kalo ak bercita2 pengin punya anak yang seperti gitu, tapi ak sendiri ga bisa seperti itu. Well, ak emang bukan anak yg selalu nurut ama orang tua, tapi untuk hal2 yang besar, ak bener2 nurutin kata mereka. Entah kenapa, cita-citaku tu juga secara ga langsung mengimbas ke dalam tipe laki2 yang ak cintai. Aku pernah lho tiba2 cinta ama seseorang hanya gara2 dia mau jemput adeknya. Pernah juga tiba2 mencintainya orang yang ak benci hanya karena ak merasa dia tu cinta banget ama keluarganya. Intinya sih semakin cinta dia ama keluarganya, semakin aku cinta ama dia. Semakin dia ga cinta ama keluarganya, semakin aku ga cinta ama dia. For this reason, IMHO, restu orang tua adalah alasan utama untuk menikahi seseorang. Kalo tiba suatu masa dimana orang tua tidak setuju dengan pilihan kita, mungkin kita bisa saja denga cueknya bilang "Orang tua tau apa sih tentang yg terbaik buat ak. Kok sok tau banget ngelarang ini itu." Nah lho.... lha emang kita tau apa tentang yang terbaik buat hidup kita di masa depan, kok sok tau banget pake menentukan mau nikah ama si A atau si B. Titin, entah kenapa selalu terlibat dengan kisah cinta penuh dengan bunga2 cinta. Sebegitunya sampe2 mungkin orang bilang romantis. Padahal menurutku menye-menye. Dia adalah salah satu contoh orang yang kisah cintanya tidak direstui orang tua. Entah kenapa ak jg selalu ga setuju ama pilihannya. Bukan karena orang yg dia pilih itu ga baik, tapi pokoknya ak ga setuju aja, titik. Tapi ak ga pernah khawatir dia bakal nikah ama pacar-pacarnya itu. Karena ak tau, dia ga bakal ga nurut ama orang tuanya. Singkat cerita, dia tidak juga beranjak dari level pacaran, krn pilihannya tidak disetujui orang tua. Suatu saat, tiba2 ada orang gila pengunjung blognya yang tiba2 ngajakin nikah. Curhatan dia ga ak tanggapi serius. Karena dia emang fansnya seabreg. Sampe suatu saat, Yudi berkunjung ke blogku. Ak ga tau perasaan aneh apa yang menyelimutiku ketika dia berkunjung pertama kali. But, somehow, ak tau aja kalo Yudi tu bakal ama Titin. Aku tu sampe menangis bahagia, demi menyadari bahwa mereka bakal bersama. Seminggu setelah itu, baru Titin cerita tentang Yudi. Bahwa mereka mau nikah. Bahwa hubungan mereka direstui orang tua. Yup, Yudi inilah si pengunjung blog gila yang tiba2 ngajakin Titin nikah. Seandainya akan dibuat patung yang melambangkan cinta anak kepada orang tuanya, aku milih patung Titin ama ibunya untuk melambangkan cinta anak yang mendalam untuk orang tuanya, sedemikian rupa sehingga betapapun dia cinta ama pacarnya, ga akan pernah ngalahin cinta dia buat ibunya. Sekaligus kisah cinta Titin dan Yudi ini harus disebarkan, terutama supaya dibaca oleh pasangan menye2, yang menempatkan pacar di atas orang tua. Yang dengan seenaknya menuduh orang tua sok tahu hanya karena tidak meretui pasangan pilihannya. Karena pacar bukan keluarga, maka posisikanlah pacar pada tempat yang semestinya. Jika tiba suatu masa dimana hubungan cintamu tidak direstui oleh orang tua, jangan pernah menganggap orang tuamu sok tahu. Karena sesungguhnya, kamulah yang sok tahu. Dedicated to: ibunya Titin
Comments:
Post a Comment
|
The Journal
tomorrow should be better than today Blogroll Me! The Writer
Momo-chan. Bukan orang biasa. Ga suka MASAK. Pecinta rotenburo. Something Happened Contact me Send an email Important Note
Postingan di blog ini terdiri dari kisah nyata dan fiksi. Dalam teknik penulisan di blog ini, aku lebih memilih menggunakan sudut pandang orang pertama, meski tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan sudut pandang orang ketiga. Mengingat ada beberapa postingan yang bersumber pada kisah nyata, maka demi menjaga kerahasiaan responden, aku tidak bersedia menjawab pertanyaan yang bersangkutan dengan jati diri responden. Kesamaan nama, tempat dan peristiwa adalah kebetulan belaka. Dan semua itu bertujuan agar maksud postingan tersampaikan dengan baik. Archives
November 2004 December 2004 January 2005 February 2005 March 2005 April 2005 May 2005 June 2005 July 2005 August 2005 September 2005 October 2005 November 2005 December 2005 January 2006 February 2006 March 2006 April 2006 May 2006 June 2006 July 2006 August 2006 September 2006 October 2006 November 2006 December 2006 January 2007 February 2007 March 2007 April 2007 May 2007 June 2007 July 2007 August 2007 September 2007 October 2007 November 2007 December 2007 January 2008 May 2008 June 2008 July 2008 August 2008 October 2008 December 2008 February 2009 March 2009 Previous Posts
Superman Returns Missin' You (It will break my heart) Matikan TV???? Peringatan bencana Mr Penyetok Barang Kalah semua Bikin kue The ones you called 'smart' Discussion Senyum sana senyum sini Friends
Links
Panasonic Scholarship Japan Panasonic Scholarship Indonesia Mie University Japanese-English Online Dictionary Member of Credits
|