one step ahead
|
Monday, May 29, 2006
Putri Indonesia diyakini adalah pemilihan putri2an yang berdasarkan pada beauty, brain, and behavior (B3). Hmmm... bolehlah berkembang image seperti itu. Tapi silakan kita lihat hasil jebolan putri Indonesia.
Pernah baca tulisan jeng Sondakh di dalam blognya? Terus terang saja, aku sampe mumet bacanya. Coz Sondakh nulis dalam bahasa yang muter2 ga karuan sedimikian rupa sehingga menunjukkan kualitas 'brain'nya. Meskipun dia nulis beberapa hal yang 'tinggi' atau bahasa jawanya 'ndakik-ndakik', tetep aja isinya nothing. Jadinya ya malah seperti tong kosong nyaring bunyinya. Orang 'smart' adalah cap yang sering ditempelkan di jidat orang2 yang berpendidikan tinggi. Menurutku smart ga ada hubungannya dengan pendidikan tinggi. Kalo aku bisa mendesain reaktor kimia, itu bukan smart, tapi ya sudah seharusnya bisa. Kalo aku bisa cloning, ya kalian ga usah menatapku sambil bengong, wong aku sekolah di bidang itu gitu lho. Itu bukan smart. Smart menurutku adalah kemampuan seseorang untuk berpikir secara logis dengan mengambil data2 yang rasional. Jeng Artika, yang sedang sekolah S2 di Fakultas Hukum UGM, mungkin adalah salah satu jebolan putri Indonesia yang diberi cap 'smart'. Kalo tidak percaya, silakan baca berita terbarunya di detikhot. Dia dengan 'smart'-nya bilang.... "Tentang gempa di Yogyakarta, Artika merasa seharusnya bencana tersebut bisa dideteksi sejak dini. Ia berharap ke depannya, bencana besar semacam ini bisa diantisipasi sehingga tidak menimbulkan banyak korban." Woalah jeng... jeng. Tidak perlu baca jurnal untuk mengetahui bahwa sampe sekarang gempa itu tidak bisa diprediksi, lha wong baca detik aja ada infonya kok. On the other hand, jeng Tiara dalam blognya selalu menulis komentar2 yang mencengangkan. Dulu sewaktu blognya masih berbahasa Inggris, aku suka baca sambil terkagum2. Tapi akhir2 ini dia suka nulis pake bahasa Indonesia, dimana bahasa Indonesia-nya jeng Tiara itu susah dipahami. Jadi aku udah jarang kesana lagi. Tapi jeng Tiara dulu pernah buat suatu statement tentang playboy indonesia sedemikian rupa sehingga dia membuat analog dengan TIME. Benar2 cerdas si jeng satu ini. Hanya karena seseorang itu berpendidikan S2 atau S3 atau post-doc, bukan berarti dia pantas diberi cap 'smart'.
Comments:
Post a Comment
|
The Journal
tomorrow should be better than today Blogroll Me! The Writer
Momo-chan. Bukan orang biasa. Ga suka MASAK. Pecinta rotenburo. Something Happened Contact me Send an email Important Note
Postingan di blog ini terdiri dari kisah nyata dan fiksi. Dalam teknik penulisan di blog ini, aku lebih memilih menggunakan sudut pandang orang pertama, meski tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan sudut pandang orang ketiga. Mengingat ada beberapa postingan yang bersumber pada kisah nyata, maka demi menjaga kerahasiaan responden, aku tidak bersedia menjawab pertanyaan yang bersangkutan dengan jati diri responden. Kesamaan nama, tempat dan peristiwa adalah kebetulan belaka. Dan semua itu bertujuan agar maksud postingan tersampaikan dengan baik. Archives
November 2004 December 2004 January 2005 February 2005 March 2005 April 2005 May 2005 June 2005 July 2005 August 2005 September 2005 October 2005 November 2005 December 2005 January 2006 February 2006 March 2006 April 2006 May 2006 June 2006 July 2006 August 2006 September 2006 October 2006 November 2006 December 2006 January 2007 February 2007 March 2007 April 2007 May 2007 June 2007 July 2007 August 2007 September 2007 October 2007 November 2007 December 2007 January 2008 May 2008 June 2008 July 2008 August 2008 October 2008 December 2008 February 2009 March 2009 Previous Posts
Discussion Senyum sana senyum sini Marriageable Women (part 1) Apple vs Creative Antara aku dan bahasa Kado ulang tahun Buku blog Ketika listrik mati Pulungan tempat sampah Customer Service Friends
Links
Panasonic Scholarship Japan Panasonic Scholarship Indonesia Mie University Japanese-English Online Dictionary Member of Credits
|