one step ahead
|
Sunday, August 06, 2006
Hmmm... pastinya kita pernah naksir dan ditaksir orang kan ya... (buat yg blum pernah, maapin yah *smile*). Aku percaya tiap orang punya strategi yang berbeda2 kalo lagi suka ama seseorang. Kalo aku sih, semuanya tu harus dimulai dari pertemanan dulu. Jadi enggak ada tu dalam kamus kehidupanku, orang baru kenal tiba2 ngajakin keluar (makan, nonton, jalan, ke love hotel). For this reason, kalo ada orang yang suka ama aku, penginnya sih dia juga memperlakukan aku dengan cara yang sama. Temenan aja dulu. Kalo toh enggak ada kelanjutannya, yah hubungan kan tetap terjaga sebagai teman.
Selama aku di Indonesia, jenis hubungan yang seperti ini selalu dapat aku jaga. Maksudnya, kalo aku suka ama seseorang, ya aku bakalan berteman ama dia. Dan kalo ada orang yang suka ama aku, dia juga bakal berteman ama aku. Sejak aku di Jepang, aku bertemu dengan berbagai macam orang dari berbagai macam negara dan berbagai macam kebudayaan. Akibatnya, prinsip tadi jadi susah untuk dijaga. Aku juga ga tau apa yang salah, yang jelas sejak datang ke Jepang, orang2 (yang kebetulan) suka ama aku tu... tipikalnya sama. Agresif, tidak beretika dan memuakkan. Baru kenal aja udah berani-beraninya ngajak nonton, dinner, berenang, nonton di private room, pergi ke love hotel. Oh my God, people, seriously, who do you think I am gitu loh. Well... aku juga tau ya, banyak orang yang selingkuh di sini. Baru sebentar aja hidup terpisah dari partnernya... udah selingkuh di sana sini. Jadi para fansku (sok laku banget deh daku) ini juga EGP apakah aku udah punya fiance atau belum, apakah ak dah punya suami atau belum. Mereka tu carenya cuma satu hal, yaitu apakah keluargaku ada di Jepang atau enggak. Karena logikanya.. kalo keluargaku (life partner) ada di Jepang, kan ga bakal nyari2 selingkuhan. Tapi kalo life partnerku ga ada di Jepang, na... kan bisa tu diajakin selingkuh. Logika berpikir kampungan. Nah... para fans ini demi mendapatkan apa yang dia inginkan... wuaaaaah usahanya luar biasa sekali. Ga pernah nyerah. Selalu nelpon, walau ga pernah kuangkat. Trus nyoba nelpon dari HP temennya, lagi2 ga pernah kuangkat. Trus nelpon dari telpon rumah, ak tetep keukeuh ga angkat. Gituuuuuuu mulu. Bahkan sampe 6 bulan juga mereka tahan ngelakuinnya. Yang kasihan akhirnya HPku. Karena kalo aku udah kesel banget, kadang HP tu kubuang gitu aja. Kekekeke... untungnya dulu HPku seharga 0 yen, jadi dibanting pun ak santai ajah. Kadang ak juga ga sengaja angkat telpon, karena takut ada telpon penting dari temenku (yang nomornya ga kecatet di memory HP). Eh ternyata si fans yang nelpon. Kalo udah gini, ak bergaya geblek mode ON, pura2 tulalit kalo diajak ngomong jepang, jadi trus dia kuajak ngomong english aja, ya jelas mereka ga bisa jawab. Akhirnya komunikasi ga berjalan. Hahahaha... syukurin lu daku tipu. Dan payahnya... ternyata ga cuma para fans aja yang ga punya etika. Perempuan juga bisa ga punya etika, terutama kalo lagi cemburu. Aku pernah dituduh sebagai tukang ngerebut suami orang. Weleh2... kek suaminya tu orang paling keren sejagad raya ajah sampe2 aku harus ngerebut. Itu belum seberapa, aku juga pernah dituduh kerja di sunakku. Perempuan2 yang kerja di sunakku kan bisa dibayar 5.000-20.000 per malam. Ternyata dituduh sebagai pelacur tu sakit banget yah rasanya. Aku sampe meneteskan air mata saking sakitnya. Tololnya lagi... si penuduh ini kan kerja di sunakku. Wuuuu... mosok gara2 dia kerja di sunakku trus dia pikir semua orang kek dia apa. Plis deh ah, mbok behave dikit gitu lho. Kalo seandainya semua testimonial orang2 tu dipublish untuk umum, pasti yang baca jadi susah menyimpulkan tentang jenis perempuan seperti apakah aku ini. Ada yang bilang kalo aku ni sebaik2nya perempuan (glek), ada yang bilang kalo dia lagi ngajakin ak ke love hotel, ada yang bilang kalo ak ni tukang rebut suami orang, dan ada yang bilang kalo ak ni pelacur. Huahahahaha... bener2 perempuan yang lengkap. Pengin jadi perempuan yang lengkap? Menangkan scholarship, study abroad. Kamu bakal jadi perempuan yang diirikan oleh perempuan lain, berpendidikan tinggi, berwawasan luas, dan murahan. Untuk silent readers blog ini yang kebetulan mengenalku dikehidupan nyata. Maaf yah, aku tidak menerima pertanyaan melalui jalur pribadi sehubungan dengan responden postingan kali ini.
Comments:
Post a Comment
|
The Journal
tomorrow should be better than today Blogroll Me! The Writer
Momo-chan. Bukan orang biasa. Ga suka MASAK. Pecinta rotenburo. Something Happened Contact me Send an email Important Note
Postingan di blog ini terdiri dari kisah nyata dan fiksi. Dalam teknik penulisan di blog ini, aku lebih memilih menggunakan sudut pandang orang pertama, meski tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan sudut pandang orang ketiga. Mengingat ada beberapa postingan yang bersumber pada kisah nyata, maka demi menjaga kerahasiaan responden, aku tidak bersedia menjawab pertanyaan yang bersangkutan dengan jati diri responden. Kesamaan nama, tempat dan peristiwa adalah kebetulan belaka. Dan semua itu bertujuan agar maksud postingan tersampaikan dengan baik. Archives
November 2004 December 2004 January 2005 February 2005 March 2005 April 2005 May 2005 June 2005 July 2005 August 2005 September 2005 October 2005 November 2005 December 2005 January 2006 February 2006 March 2006 April 2006 May 2006 June 2006 July 2006 August 2006 September 2006 October 2006 November 2006 December 2006 January 2007 February 2007 March 2007 April 2007 May 2007 June 2007 July 2007 August 2007 September 2007 October 2007 November 2007 December 2007 January 2008 May 2008 June 2008 July 2008 August 2008 October 2008 December 2008 February 2009 March 2009 Previous Posts
Basa-basi bisa basi Cinta saja tidak cukup Superman Returns Missin' You (It will break my heart) Matikan TV???? Peringatan bencana Mr Penyetok Barang Kalah semua Bikin kue The ones you called 'smart' Friends
Links
Panasonic Scholarship Japan Panasonic Scholarship Indonesia Mie University Japanese-English Online Dictionary Member of Credits
|