![]() |
one step ahead
|
Saturday, October 21, 2006
Lab-ku sebenernya bisa disebut bukan tipikal lab di universitas Jepang pada umumnya. Di lab lain, aturannya sangat ketat, datang harus pagi, ga boleh bolos pas hari kerja, dll dll. Kalo di labku, ga ada aturan seperti itu. Kita boleh bolos kapan aja, boleh datang jam berapa aja. Tapi jangan dipikir trus kehidupan lab jadi santai lho. Karena setiap satu bulan sekali (gubraks) harus progress report ttg riset masing-masing. Saking hecticnya suasana kerja di lab, labku dijuluki sebagai lab 24 jam, satu-satunya di fakultas ini. Udah satu bulan ini, X-san selalu ngelab dari jam 10 pagi sampe pagi hari (yang jelas jam 4 pagi dia masih di lab). Dia harus nungguin eksperimennya, mulai dari tahap persiapan selama 3-4 jam, dan running sekitar 12-15 jam. Edan, untung aku ga pernah kerja pake alat itu. ![]() Pernah suatu saat aku mau clean bench jam 10 pagi. Ternyata clean bench dipake mulu. Akhirnya jam 11 malam ada tanda-tanda bahwa clean bench udah ga dipake. Dengan kegirangan aku bilang ke temenku "Akhirnya aku bisa pake clean bench yihaaaaa." Tak diduga, ternyata temenku bilang "Eh, antri dulu bo, habis ini aku mau pake, trus habis aku selesai, A-san mau pake lho." Gubraaaaaaaaaak. Akhirnya aku baru bisa pake jam 1 dini hari. Tololnya aku ga bawa makanan sahur, jadi jam 4 harus pulang. Orang yang ga tau mungkin bakal bilang kerja lembur. Tapi, ini bukan lembur. Emang harus begitu. Kesulitan bakal terjadi kalo ada exchange student atau researcher tamu yang datang untuk short visit. Karena biasanya harus ada student senior yang harus mengguide mereka. Suatu saat di labku kedatangan ketua LIPI Biologi. Seniorku harus membimbing dia. Seniorku kalo ngelab mulai jam 10 malam. Padahal ibu ini nungguin dari jam 9 pagi. Suatu saat ibu ini ngeluh ama aku "Sbenernya senior-senior kamu tu kalo datang jam berapa sih? Aku tungguin sampe jam 10 malam, eh baru datang jam 11 malam. Trus pas aku datang jam 9 pagi, senior yang lain baru pulang dari lab. Saya kan sudah tidak muda lagi, mana bisa ngikutin jadwal seperti itu." Kasihan juga aku ama ibu itu, apalagi mengingat beliau ini seumuran ama ibuku. Tapi ya bagaimana lagi, semua senior student di labku emang seperti itu kelakuannya hehehe. Junior student di sampingku selalu datang pagi, lalu baca novel, sampe seniornya datang. Padahal seniornya tu datang diatas jam 1 siang. Kadang kasihan juga sama junior-junior yang belum mandiri ini. Lalu di lab ada aturan baru, semua student harus datang jam 10 pagi. Karena kalo senior datang siang (atau malam), junior jadi kelimpungan. Tapi ya ga ada satupun senior yang menaati aturan itu hehehe.
Thursday, October 12, 2006
Dalam sistem transfer ilmu di laboratorium di universitas Jepang, dikenal sistem senior-junior. Senior membimbing juniornya untuk melakukan riset di lab. Karena major S2 ku itu beda ama major S1 ku, jadi semasa masih menjadi mahasiswa baru aku harus belajar banyak hal. Belajar teknik riset dari seniorku, belajar teori dari buku, dan diskusi teori ama senior. Karena diantara senior-junior ini junior adalah posisi yang lemah, maka sudah semestinya kalo junior itu menempatkan diri dengan semestinya. Ngikutin jadwal senior, tidak memaksa senior ngajarin pada saat senior sedang sibuk dengan risetnya, ngurusin kebutuhan senior yang berhubungan dengan riset. Seniorku ada 3 orang, semuanya international student. Karena aku ga cocok sama salah satu senior, akhirnya seniorku tinggal 2. Sekarang yang tersisa di lab tinggal 1 orang seniorku aja, itupun akhir tahun ini dia udah mau wisuda. Sebenarnya bisa dikatakan aku sekarang udah mandiri, tapi kadang-kadang aku butuh diskusi dengan seniorku. Masa berlalu, sekarang akulah yang jadi senior. Juniorku kebetulan adalah Ph.D candidate tahun pertama (D1). Sementara aku adalah mahasiswa master tahun kedua (M2). Sbenernya emang agak aneh, karena mahasiswa M2 kok membimbing D1. Tapi dari sisi senioritas di lab, emang aku yang lebih berpengalaman daripada juniorku itu, karena dia baru saja datang ke lab, dan majornya pas S2 beda ama majornya yang sekarang. Menjadi junior itu ternyata susah. Kalo pengin menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari senior, ya cobalah untuk beradaptasi dengan senior. Aku dulu sampe terkantuk-kantuk pada saat diskusi ama senior dari jam 12 malam sampe jam 4 pagi. Habis seniorku itu emang kerjanya malam hari, lha mosok aku malah pulang jam 12 malam, ga lucu banget kan, kapan aku bisa dapat ilmunya kalo caranya kek gitu. Tapi juniorku ini antik banget. Kemaren kebetulan dia mau pake suatu alat. Tapi alatnya lagi dipake orang lain. Selesainya kira-kira jam 7 malam. Sbenernya aku penginnya, aku ngajarin dia jam 7 malam. Ntar selesainya kira-kira jam 10 malam. Aku dah bilang ama dia bahwa aku di lab sampe jam 3 pagi. Jadi aku bisa ngajarin dia pake alat itu. Eh tapi tololnya dia malah pulang. Dia bilang "Wah sampe jam 10 ya, malam banget ya, kalo gitu besok aja deh". Bujug deh, emang susahnya apa pulang jam 10. Takut pulang malam? Emang dia pikir ini di negara mana. Mau masak? Katanya ga pernah masak. Mau nyusuin bayi? Bayinya tetangga kali. Capek? Dari tadi cuma duduk ama chatting gitu lho. Hari ini aku datang ke lab jam 10:30. Karena clean bench mau dipake orang lain sejak jam 13:00. Rencanaku, aku mau pake clean bench sampe jam 13, trus abis itu ngajarin juniorku. Eh tapi tololnya, ini udah jam 14, dan juniorku belum datang juga. Buset dah. Lha wong kalo pulang aja jam 7 malam kok jam 2 siang blum datang ke lab. Dia emang tiru-tiru aku sih... datang siang. Tapi kan aku datangnya siang, pulangnya menjelang sahur. Lha... kalo dia ini, udah datangnya siang, pulang jam 7 malam pula. Piye sih, niru kok setengah-setengah. Mau belajar enggak to sbenernya. PS: Buat yang mau jadi junior student, please behave yourself.
Thursday, October 05, 2006
Beberapa hari yang lalu aku dikejutkan oleh berita di detik tentang razia warung makan yang buka pada siang hari di bulan puasa. Razia ini juga menciduk orang-orang yang makan di bulan puasa. Fahmi dalam "Warung makan buka di bulan Ramadhan, bagaimana?" menyatakan ketidaksetujuannya dengan razia semacam ini. Aku sendiri sejak dulu juga tidak setuju dengan razia semacam ini. Karena kan kita harus toleransi. Hanya karena kita puasa, mosok trus orang lain juga harus puasa sih? Aku paling tersiksa kalo lagi ga puasa. Karena aku pasti ga dibangunin sahur (dan kalopun dibangunin juga pasti aku ga mau bangun hehehe). Trus pas mau sarapan, makanan udah habis. Kalopun masih ada, udah dingin. Dan, dulu, aku bukan tipe orang yang mau susah-susah masak hanya untuk makan. Daripada masak mendingan beli. Masalahnya adalah, aku selalu sarapan ama Mel. Nah, kalo dia puasa, kan jadi ga ada yang nemenin aku sarapan. Akhirnya ya trus ga sarapan. Kalo pas siang hari, untung ada beberapa warung makan deket kampus yang buka. Karena malu, biasanya aku juga ga mau makan. Takut kalo ketemu orang yang aku kenal. Akhirnya Mel yang beli makanan, dibungkusin buat aku, trus aku makan di kos-kosannya dia. Kadang berani sih makan sendiri, tapi harus di restoran fast-food gitu. Karena kan biasanya restonya bertirai, jadi ga terlalu malu. Tapi ibuku juga kadang suka heran kok aku ga tau malu banget makan di restoran pas bulan puasa. Nah lho... kok ga tau malu sih... Lha emang aku salah apa. Wong aku ga puasa kok. Masih mending yang puasa, kan ada sahur. Na... kalo aku pas ga puasa, kalo ga boleh makan di tempat umum, bener-bener alamat ga ada sarapan dan makan siang. Aku kan kalo makan malam biasanya lupa (karena ketiduran). Tapi kalo makan permen gitu sih aku cuek-cuek aja. Karena kan ga terlalu keliatan ya kalo makan permen hehehe. Sejak di Jepang mah... asyik bo. Kalo pas lagi ga puasa ya cuek-cuek aja makan. Kemungkinan besar puasa tahun depan aku udah di Indonesia. Dan aku ama Mel juga LDR. Alamat ga ada yang ngurusin aku makan inih. Aduuuuuh... ga kebayang kalo lagi makan trus malah dirazia. Dikedipin aja kali petugasnya. Wednesday, October 04, 2006
Jarang aku ngeliat film lepas yang couplenya memiliki chemistry yang cukup kuat. Mungkin juga karena filmnya cuma 2 jam, maka ga ada chemistry pun juga ga terlalu ngefek kali ya. Tapi kalo untuk serial TV, kalo couplenya ga ada chemistry, hmmmm.... kita sebagai penonton juga akhirnya ga terlalu deeply touched ama couple itu.
Contohnya aja Smallville. Diantara Clark ama Lana, Lois dan Chloe, siapa yang chemistrynya paling kuat? Menurutku sih Clark-Lana tu ga ada chemistrynya sama sekali. Sejak season 1 sampe sekarang, ga ada blass. Yang chemistrynya kuat tu justru Clark-Lois. Padahal kan Clark-Lois dalam Smallville itu bukan couple. Aku udah nonton beberapa serial wuxia. Sebenernya kelebihan serial wuxia daripada serial TV Amrik itu terutama adalah pada chemistry yang terbentuk antara couple pemain utamanya. Tapi emang ga semua serial wuxia tu chemistry couplenya bagus. Salah satu serial wuxia yang chemistrynya bagus tu menurutku adalah Flying Dagger (ga tau versi tahun berapa). Kalo buat serial TV Amrik, chemistry paling kuat dimiliki ama Lois (Teri Hatcher) dan Clark (Dean Cain) dalam Lois n Clark: The New Adventure of Superman. Dari semua film dan serial ttg Superman, Teri and Dean were considered to be the best Lois-Clark. Mungkin salah satu alasannya adalah chemistry mereka yang bagus itu kali ya. Well, sampe akhirnya aku nonton serial wuxia yang direkomendasikan ama suamiku, Heavenly Sword and Dragon Sabre (HSDS). Aku nonton yang versi 2003, Zhang Wuji-nya Alec Su dan Zhao Min-nya Alyssa. Menurutku chemistry antara Zhang Wuji-Zhao Min dalam HSDS 2003 adalah the greatest chemistry in the movies ever. Para fans wuxia juga banyak yang berpendapat demikian. Bahkan Zhao Min di HSDS 2003 was also considered to be the best Zhao Min in the HSDS adaptation movies history. Saking kuatnya chemistry mereka, banyak yang berharap mereka adalah couple dalam kehidupan nyata. Hmmm... mungkin tingkat kesuksesan pembentukan chemistry dalam film itu dapat diindikasikan dari pendapat fans. Semakin banyak fans yang berharap mereka adalah real couples, semakin sukseslah pembentukan chemistry di antara mereka di dalam film tersebut. ![]() Couples yang aku pengin banget supaya jadi real couples adalah Alec-Alyssa (from Zhang Wuji-Zhao Min in HSDS 2003) dan Teri-Dean (from Lois-Clark in Lois n Clark: The New Adventures of Superman). Entah kenapa, couples with great chemistry in the movies dalam versiku, selalu adalah couples yang aneh. Maksudku, mereka ini selalu bukan couples yang menye-menye. On the other hand, mereka justru selalu couples yang ribut ribut cinta. Dalam Flying Daggers, couplenya itu adalah suami istri yang saling berseberangan dalam dunia silat sehingga tega untuk saling membunuh. Dalam Lois n Clark: The New Adventures of Superman, Lois n Clark itu kerjaannya tiap hari ribut melulu. Dalam HSDS 2003, ungkapan cinta Zhang Wuji buat Zhao Min adalah "I love you and I hate you". Tapi emang ga semua couples yang ribut-ribut cinta ini punya chemistry. Contohnya saja Dao Ming Shi (Jerry Yan) dan Sanchai (Barbie Hsu) dalam Meteor Garden kan ga ada chemistrynya. Chemistry (meski ga terlalu kuat) dalam Meteor Garden justru terbentuk antara Sanchai dan Hua Zhe Lei (Vic Zhou). Mungkin karena aku sendiri dalam kehidupan nyata juga lebih seneng liat couple yang ribut-ribut cinta daripada couple menye-menye, jadi mungkin saja penilaianku ttg couples with great chemistry in the movies juga dipengaruhi oleh pendapat pribadiku kali ya. Buat mematahkan subyektifitas, aku berusaha nyari di forum-forum. Dan ternyata juga banyak yg setuju ttg great chemistry di antara Teri-Dean dan Alec-Alyssa. Brarti cukup obyektif kan hehehe. Mungkin, couple yang ribut-ribut cinta ini emang chemistrynya lebih kuat dari couple menye-menye. Karena kan ribut itu identik dengan separation, lha... ribut mulu tapi kok cinta, jadi pasti ada "sesuatu" yang mengikat. Seandainya ini bisa diimplementasikan ke dunia nyata, brarti kalo partner kamu cuma bisa bilang "I love you" maka tu brarti chemistry di antara kalian belum terlalu kuat. Tapi kalo partner kamu bisa bilang "I love you and I hate you", congrats yah, you've reached the greatest chemistry huehehehe. Inspiration: HSDS 2003, when Zhang Wuji said "... for Zhao Min, it is love and hate." Tuesday, October 03, 2006
Run to You Whitney Houston I know that when you look at me
There's so much that you just don't see But if you would only take the time I know in my heart you'd find A girl who's scared sometimes Who isn't always strong Can't you see the hurt in me? I feel so all alone I wanna run to you I wanna run to you Won't you hold me in your arms And keep me safe from harm I wanna run to you But if I come to you Tell me, will you stay or will you run away Each day, each day I play the role Of someone always in control But at night I come home and turn the key There's nobody there, no one cares for me What's the sense of trying hard to find your dreams Without someone to share it with Tell me what does it mean? I need you here I need you here to wipe away my tears To kiss away my fears If you only knew how much Sunday, October 01, 2006
No no no... ini bukan lagi ngomongin Ksatria Baja Hitam kok. Tapi lagi ngegosip masalah status sebagai istri. Titin bilang, karena dia sekarang udah jadi istri, maka dia udah ga eligible lagi buat nginep di lab. Karena ada beberapa hal yang membedakan antara 'istri' dan 'jomblo'.
Benarkah demikian? Beberapa bulan yang lalu, aku ketemu ama temen lama. Layaknya temen lama, setiap pertemuan selalu sebisa mungkin diisi dengan gosip-gosip seru dan mutakhir. Nah... waktu itu kita lagi ngomongin masalah perubahan statusku menjadi istri. Aku dibanding-bandingkan dengan teman-teman yang lain. Layaknya seseorang yang baru saja berubah menjadi istri, teman-teman yang lain pasti juga mengalami perubahan tingkah laku. Lalu temanku itu bertanya keheranan "Kamu kan udah jadi istri ya. Tapi perasaan kelakuanmu kok ga berubah." Huahahahahaha... aku cuma bisa ketawa, tanpa bisa memahami, sebenarnya maksud perkataan temenku itu apa, pujian atau penghinaan. Mungkin karena pandangan umum yang seperti inilah akhirnya orang jadi males nikah muda. Karena kalo habis nikah trus harus jadi Ksatria Baja Hitam. Temenku ada yang dipaksa nikah ama orang tuanya, tapi temenku belum mau nikah dengan alasan "Aku belum bisa masak. Ntar deh nikahnya kalo udah bisa masak." Huahahaha... emang kalo udah nikah trus harus masak apa? Hubungannya apa coba? Emang kalo ga bisa masak trus ga bisa nikah? Illogical conclusion. Mungkin inilah akibatnya kalo orang yg udah nikah harus diidentikkan dengan Ksatria Baja Hitam. Tidak semua istri adalah Ksatria Baja Hitam. Dan tidak perlu jadi Ksatria Baja Hitam untuk bisa eligible jadi istri. |
The Journal
tomorrow should be better than today ![]() Blogroll Me! ![]() ![]() ![]() The Writer
Momo-chan. Bukan orang biasa. Ga suka MASAK. Pecinta rotenburo. Something Happened Contact me Send an email Important Note
Postingan di blog ini terdiri dari kisah nyata dan fiksi. Dalam teknik penulisan di blog ini, aku lebih memilih menggunakan sudut pandang orang pertama, meski tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan sudut pandang orang ketiga. Mengingat ada beberapa postingan yang bersumber pada kisah nyata, maka demi menjaga kerahasiaan responden, aku tidak bersedia menjawab pertanyaan yang bersangkutan dengan jati diri responden. Kesamaan nama, tempat dan peristiwa adalah kebetulan belaka. Dan semua itu bertujuan agar maksud postingan tersampaikan dengan baik. Archives
November 2004 December 2004 January 2005 February 2005 March 2005 April 2005 May 2005 June 2005 July 2005 August 2005 September 2005 October 2005 November 2005 December 2005 January 2006 February 2006 March 2006 April 2006 May 2006 June 2006 July 2006 August 2006 September 2006 October 2006 November 2006 December 2006 January 2007 February 2007 March 2007 April 2007 May 2007 June 2007 July 2007 August 2007 September 2007 October 2007 November 2007 December 2007 January 2008 May 2008 June 2008 July 2008 August 2008 October 2008 December 2008 February 2009 March 2009 Previous Posts
Kamu minum susu apa? Adaptasi yg Gagal: Berlalu Lintas Senna atau Keita?? Liat J-ROCKS Ingat Kamechan Babyboy babygirl? Sensasi kecipratan salto pembalikan Masakan Manado Pencopet yang tidak beruntung Speedo LZR Working at home mom (???) Friends
Links
Panasonic Scholarship Japan Panasonic Scholarship Indonesia Mie University Japanese-English Online Dictionary Member of ![]() ![]() ![]() Credits
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |