<body>


one step ahead
Thursday, March 22, 2007

Packing: A never ending process

Aku udah sering packing. Tapi packing yang paling berat baru aku alami sekarang ini. Untungnya aku tidak sendiri. Aku sering ngobrol ama orang-orang yang sekarang lagi packing, sering baca blog-blog orang yang lagi packing. Ternyata semuanya berpendapat sama. "Packing dan repacking adalah hal yang tidak pernah akan selesai."

Btw, tapi ini hanya untuk kasus tertentu ya, dimana kita mengirimkan barang-barang melalui jasa pengiriman.

Packing udah aku mulai sejak awal Januari. Misahin mana barang yang akan dibawa (dikirim), mana yang harus dibuang. Mana barang-barang yang masih dipake tapi harus dikirim. Belum lagi, karena aku kirimnya pake kontainer bersama-sama dengan pelajar Indonesia, data harus masuk bulan Februari. Setelah itu ga bisa diubah lagi (ga boleh ditambah atau dikurangi). Jadi, kita harus pintar-pintar memprediksi bahwa sisa barang yang tidak dikirim melalui kontainer itu bisa masuk dalam jatah bagasi pesawat.

Terus terang saja, perhitunganku salah total.

Penyebabnya adalah album DVD. Aku emang ga pengin ngirimin album DVD menggunakan jasa pengiriman. Karena aku pernah baca bahwa pengiriman optical device selalu dipersulit di Indonesia. Padahal AFAIK, dorama Jepang kan sebagian besar tidak dilicensed untuk di sub. Jadi seharusnya sih sah-sah saja, tidak bisa dianggap sebagai barang bajakan. Dan lagian kan dorama itu emang aku pake buat belajar bahasa Jepang gitu lho.

Akhirnya semua DVD aku bawa sendiri dalam bagasi pesawat. Album DVD yang masih tersisa disini ada 8 buah (sisanya udah dibawa pulang suamiku). Satu album beratnya 2.5 kg. Jadi total udah 20 kg hanya untuk DVD. Aku menggunakan 2 koper untuk checked baggage. Berat 2 koper itu sendiri udah 10 kg. Karena aku menggunakan tiket pelajar Garuda, jadi dapat jatah 40 kg bagasi. Jadi tinggal tersisa 10 kg untuk barang-barang lain. Mana cukuuuuuuuuuuuup.

Padahal data barang yang dikirim via kontainer kan udah ga mungkin lagi diubah. Jadilah akhirnya sebagian aku kirim pake pos. Huaaaaaaaaaa.....

Benar-benar proses packing dan repacking yg ga pernah selesai. STRESS aku. Belum lagi aku tinggal di lantai 4. Asramaku ga ada liftnya. Oh my GOD. 4 hari ini aku nyicil nurunin barang-barang dari lantai 4 ke lantai 1. Akibatnya bisepsku sekarang kembali kek jaman masih muda dulu, huuu huuu huuu... ga feminin banget deh. Ntar kalo minggu depan aku pulang, trus bisepsku masih begini, bisa-bisa suamiku lost of appettite ini wuakaka.

Sbenernya keadaan ini udah aku perhitungkan sejak dulu. Makanya pas suamiku datang dulu, aku bingung, apakah harus pake pengaman atau enggak. Jadi sebelum suamiku datang, aku periksain lagi toksoku. Alhamdulillah aku masih terinfeksi tokso. Jadi trus ada alasan untuk memakai pengaman biar ga hamil. Bapakku soalnya amat sangat melarang menggunakan pengaman kalo tidak ada alasan yang jelas. Karena aku tokso, kan jelas ga boleh hamil tu. Makanya itu bisa dijadikan alasan buat pake pengaman. Ternyata tidak selamanya sakit itu adalah menderita ya. Dengan sakit, kita juga diberi jalan terbaik. Coba kalo pas suamiku datang kemarin aku udah sembuh toksonya, trus aku malah hamil sekarang. Buset deh, mosok aku angkut-angkut barang dari lantai 4 ke lantai 1 dalam keadaan hamil 7 bulan sih. Muri da yooooo.

Back to packing.

Hari ini hampir semua barang udah aku kirimkan. Barang yang akan dikirimkan lewat kontainer udah aku kirim ke Nagoya port. Travel bag yang mau aku bawa pake pesawat juga udah aku kirimkan ke Kansai airport (kali ini aku berangkat dari Kansai). Kamar jadi agak lega sekarang. Masih ada barang packing yang tersisa sih. Yaitu barang yang mau dikirim lewat pos. Yang setidaknya masih ada space, coz Titin mau nginep kesini.

Organisasi posisi kardus di kamar juga merupakan hal yang paling penting. Pernah aku maen ke tempat temenku yang mau pulang. Buset deh... mau jalan aja harus jinjit-jinjit. Kalo ada gempa trus gimana donk?

Yooooooooooooooooooooooooooooooooooshh.
Puyengku sejenak hilang karena barang-barang sudah sebagian dikirim. Meski masih menyisakan sedikit kepuyengan tentang carry-on baggage di pesawat nanti.

List of barangku:
  1. Dikirim via kontainer = 90 kg
  2. Checked baggage = 43 kg (overweight 3 kg, pokoknya ntar harus cepat-cepat check in biar bisa dikasih ama mbaknya. Kalo terpaksanya harus bayar, ya udah lah pasrah aja. Coz ga bisa aku kurangin lagi)
  3. Carry-on baggage = 15-20 kg. Ini benar-benar bikin pusing. Sbenernya rencana awalku tu, carry-on baggage aku bawa 3 tas, totalnya sekitar 25-30 kg. Tapi seniorku udah menekankan dengan amat sangat biar aku ngurangin jadi 2 tas aja. Terpaksa aku repacking lagi, hasilnya sebagian barang terpaksa aku kirim lewat pos.
  4. Dikirim via pos = 10-15 kg
Sekarang yang belum beres tinggal carry-on baggage dan barang yg dikirim via pos aja. Huaaaaaaaaaaaaaa.... naka naka owaranai. Mou iya dakedo.



Comments: Post a Comment
The Journal

tomorrow should be better than today



Blogroll Me!

Subscribe with Bloglines

Add http://cikubembem.blogspot.com to your Kinja digest

Listed on BlogShares


The Writer

Momo-chan.
Bukan orang biasa.
Ga suka MASAK.
Pecinta rotenburo.



Something Happened




Contact me

Send an email


Important Note

Postingan di blog ini terdiri dari kisah nyata dan fiksi. Dalam teknik penulisan di blog ini, aku lebih memilih menggunakan sudut pandang orang pertama, meski tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan sudut pandang orang ketiga.
Mengingat ada beberapa postingan yang bersumber pada kisah nyata, maka demi menjaga kerahasiaan responden, aku tidak bersedia menjawab pertanyaan yang bersangkutan dengan jati diri responden.
Kesamaan nama, tempat dan peristiwa adalah kebetulan belaka. Dan semua itu bertujuan agar maksud postingan tersampaikan dengan baik.


Archives

November 2004
December 2004
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
November 2006
December 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
August 2007
September 2007
October 2007
November 2007
December 2007
January 2008
May 2008
June 2008
July 2008
August 2008
October 2008
December 2008
February 2009
March 2009


Previous Posts

A Japanese Style of Presentation
Masak
39%
Dorama vs Belajar
Mienaku naru
Tasukete hoshii
SPAM
Karei-naru Ichizoku
Naek pesawat : Ribut mode ON
Rekomendasi beli parfum OL


Friends




Links

Panasonic Scholarship Japan
Panasonic Scholarship Indonesia
Mie University
Japanese-English Online Dictionary


Member of









Credits

  
  
  
  



Designed by mela
Get awesome blog templates like this one from BlogSkins.com