one step ahead
|
Wednesday, June 20, 2007
Save time atau save money, mana yang kamu pilih? Untuk masalah kesehatan, aku milih save time. Bukan berarti bahwa aku kaya dan ga punya problem finansial. Sama sekali bukan begitu. But, waktu adalah sesuatu yang aku ga punya. Pas aku udah selesai sekolah dan balik lagi ke Yogya, aku memutuskan untuk divorced ama Mrs. A. Selama seminggu aku blusak-blusuk rumah sakit di Yogya buat nyari SPOG yang namanya nyantol di hatiku. Entah kenapa, aku langsung jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Mr. S, jatuh cinta hanya karena melihat namanya saja (belum ketemu orangnya hehehe). Ditambah lagi, lokasi prakteknya dekat ama rumahku. Mr. S ini juga direkomendasikan oleh 8 dari 10 orang responden (wuakakaka.. data jangan dipercaya ya). Sejak di Jepang dulu, aku udah mulai ngukur body basal temperature. Aku puter-puter ke ujung Akhirnya aku datang ke SPOG bernama Mr. S. Aku cerita ke beliau tentang kondisi aku dan suamiku. Ditambah dengan mensku yang ga teratur, tentu susah sekali menentukan masa subur. 2 tahun yang lalu, siklus mensku adalah 19-24 hari, ini berlangsung selama 4-5 bulan. Trus setelah itu, siklus mensku jadi 31-46 hari, sampe sekarang. Well, sbenernya sejak dulu siklus mensku selalu ga teratur, cenderung panjang. Untung Mr. S bukan Mrs. A. Aku dikasih obat profertil, obat untuk merangsang pertumbuhan sel telur. Karena saat itu aku masih in the middle of my cycle, obat itu mulai diminum pas siklus baru. Diminum 1x1, mulai hari ke 5 setelah mens. Lalu, pada hari ke 14, aku harus menjalani USG vagina untuk melihat ada tidaknya sel telur. Karena klinik Mr. S ga punya fasilitas USG vagina (USG melalui vagina, bukan melalui perut), beliau menyarankan untuk USG vagina di klinik Permata Hati di RS Sardjito. Itu adalah klinik bayi tabung. Sekarang adalah hari ke 39 dari siklus mensku. Sejak hari ke 34, ada flek-flek di pantylinerku. Biasanya aku ga pernah gitu. Takutnya aku hamil…., but setelah pake testpack, ternyata negatif. Berdasar bacaanku, sbaiknya kalo ada flek-flek, segera ke SPOG. Karena aku lagi di Untungnya selama ini aku rajin ngukur body basal temperature. Jadi aku punya bahan untuk aku diskusikan dengan SPOG di Jakarta ini. Pas ama Mr. S dulu, aku baru rajin ngukur suhu tubuh selama 3 minggu, jadi polanya belum terbaca. Hasil pengukuran suhu basalku sampai saat ini menunjukan bahwa tidak ada peak dalam siklusku. How come? Apakah mungkin tidak ada ovulasi? Dari sini, aku mulai curiga. Pas aku bertanya kepada dr. Google SPOG, beliau mengatakan bahwa sepertinya aku menderita PCOS (Polycyctic Ovary Syndrome). Gejalanya adalah siklus mens panjang, timbul jerawat, obesitas, timbul bulu-bulu, infertilitas. Kalo wanita normal, Mengingat Mr. S dulu nyuruh aku USG vagina di klinik Permata Hati, yang mana adalah klinik bayi tabung, aku menarik kesimpulan bahwa USG vagina itu banyak dipake di klinik fertilitas. Coz SPOG biasa ga melengkapi kliniknya dengan USG vagina, cuman USG perut aja. Kenapa aku pengin ke obgyn yang punya alat buat USG vagina? Karena sejak dulu, aku selalu pengin diperiksa (organ) dalam. Tapi, aku paling ga suka mendikte obgynku. Aku lebih suka mengungkapkan fakta-fakta dan mengamati apa yang akan dilakukan oleh obgyn tersebut untuk menindaklanjuti fakta-fakta itu. Kalo aku cocok ama jalan pikiran beliau, ya aku ga bakal pindah dokter. And vice versa. - aku dah nikah setahunan, but sexually active baru 3 bulan due to LDR - pernah kena tokso, but sekarang udah sembuh - siklus mens panjang sehingga susah buat nentukan waktu ovulasi - grafik body basal temperature tidak menunjukkan adanya peak yang signifikan - udah dikasih profertil ama obgyn sbelumnya, but krn sekarang aku flek-flek melulu, aku jadi bingung ini dihitung sebagai mens apa enggak?
Comments:
Post a Comment
|
The Journal
tomorrow should be better than today Blogroll Me! The Writer
Momo-chan. Bukan orang biasa. Ga suka MASAK. Pecinta rotenburo. Something Happened Contact me Send an email Important Note
Postingan di blog ini terdiri dari kisah nyata dan fiksi. Dalam teknik penulisan di blog ini, aku lebih memilih menggunakan sudut pandang orang pertama, meski tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan sudut pandang orang ketiga. Mengingat ada beberapa postingan yang bersumber pada kisah nyata, maka demi menjaga kerahasiaan responden, aku tidak bersedia menjawab pertanyaan yang bersangkutan dengan jati diri responden. Kesamaan nama, tempat dan peristiwa adalah kebetulan belaka. Dan semua itu bertujuan agar maksud postingan tersampaikan dengan baik. Archives
November 2004 December 2004 January 2005 February 2005 March 2005 April 2005 May 2005 June 2005 July 2005 August 2005 September 2005 October 2005 November 2005 December 2005 January 2006 February 2006 March 2006 April 2006 May 2006 June 2006 July 2006 August 2006 September 2006 October 2006 November 2006 December 2006 January 2007 February 2007 March 2007 April 2007 May 2007 June 2007 July 2007 August 2007 September 2007 October 2007 November 2007 December 2007 January 2008 May 2008 June 2008 July 2008 August 2008 October 2008 December 2008 February 2009 March 2009 Previous Posts
Back to the pool Sukapan Cari cincin Advisor Dokter kandungan Melototin orang Long weekend Kehamilan palsu Foto nikahan 24 hour cheap and fast internet Friends
Links
Panasonic Scholarship Japan Panasonic Scholarship Indonesia Mie University Japanese-English Online Dictionary Member of Credits
|