one step ahead
|
Monday, May 14, 2007
Dulu waktu aku nikah, aku ga bisa ikut ngurusin. Jadi, segala hal diurusin ama orang tua dan adikku. Kecuali satu hal. Foto candid aku sendiri yang urus. Susahnya customer service ala Indonesia ya gitu deh. Kita datang langsung aja ga selalu dapat pelayanan maksimal, apalagi komunikasi lewat email. Akhirnya waktu itu kita memutuskan untuk memakai vendor yang menurutku terbaik dari semua yang ada, meski dia ga mampu untuk memenuhi jenis-jenis liputan candid yang aku mau.
Sekarang, gantian adikku yang mau nikah. Dan anehnya, dia juga ga bisa ngurusin acara nikahnya. Akibatnya, aku dan orang tuaku yang ngurusin. Aku udah survey ke beberapa studio foto. Akhirnya nemu satu vendor yang mampu ngasih liputan candid dengan model yang aku mau. Tololnya, aku dulu juga udah ngubungin vendor ini, dan waktu itu dia bilang kalo dia belum bisa melayani liputan candid jenis wedding book. Tapi waktu aku tanyain langsung sekarang, dia bilang bahwa dia udah bikin liputan candid jenis wedding book sejak 3 tahun yang lalu. Ih piye sih. Aku protes donk. Kalo emang dia bisa bikin yang versi seperti ini, kenapa dulu salah satu staffnya bilang via email kalo dia belum bisa bikin wedding book. Hoooooeeeeek. Aku pengiiiiin banget bikin wedding book. Belum tentu file mentah yang aku punya bisa dijadiin wedding book. Karena kan konsep pemotretan nikahanku adalah buat pure candid, bukan untuk liputan candid jenis wedding book. Seandainyapun dia bisa bikinin aku wedding book dengan file mentah yang aku punya, tapi kan tetep aja aku jadi buang-buang duit gitu lho. Aku memahami bahwa setiap orang punya definisi berbeda tentang arti kata indah, bagus, keren, .... . Kalo misalnya ini adalah nikahanku, udah pasti aku pilih vendor yang ini. Tapi mengingat ini adalah nikahan adikku, berarti aku harus menyiapkan speech yang memukau untuk memenangkan perhatiannya biar dia mau pake vendor pilihanku ini hehehe. Yosh, ganbare.
Comments:
Post a Comment
|
The Journal
tomorrow should be better than today Blogroll Me! The Writer
Momo-chan. Bukan orang biasa. Ga suka MASAK. Pecinta rotenburo. Something Happened Contact me Send an email Important Note
Postingan di blog ini terdiri dari kisah nyata dan fiksi. Dalam teknik penulisan di blog ini, aku lebih memilih menggunakan sudut pandang orang pertama, meski tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan sudut pandang orang ketiga. Mengingat ada beberapa postingan yang bersumber pada kisah nyata, maka demi menjaga kerahasiaan responden, aku tidak bersedia menjawab pertanyaan yang bersangkutan dengan jati diri responden. Kesamaan nama, tempat dan peristiwa adalah kebetulan belaka. Dan semua itu bertujuan agar maksud postingan tersampaikan dengan baik. Archives
November 2004 December 2004 January 2005 February 2005 March 2005 April 2005 May 2005 June 2005 July 2005 August 2005 September 2005 October 2005 November 2005 December 2005 January 2006 February 2006 March 2006 April 2006 May 2006 June 2006 July 2006 August 2006 September 2006 October 2006 November 2006 December 2006 January 2007 February 2007 March 2007 April 2007 May 2007 June 2007 July 2007 August 2007 September 2007 October 2007 November 2007 December 2007 January 2008 May 2008 June 2008 July 2008 August 2008 October 2008 December 2008 February 2009 March 2009 Previous Posts
24 hour cheap and fast internet Mendadak lupa Mendadak gendut Siput Naek motor Horeeeeeeeeeeee How to go to .... Finding ATM 30 Maret: Terancam ga bisa meninggalkan Jepang (pa... 30 Maret: Terancam ga bisa meninggalkan Jepang (pa... Friends
Links
Panasonic Scholarship Japan Panasonic Scholarship Indonesia Mie University Japanese-English Online Dictionary Member of Credits
|