![]() |
one step ahead
|
Friday, May 23, 2008
Dulu selama di Jepang, aku sempat kecanduan belanja online. Semua barang dibeli dari internet, mulai dari baju, shitagi (baju dalem), parfum, kosmetik, elektronik, handphone, omiyage sampai mobil. Selain itu, aku juga jualan berbagai-macam barang. Yang pernah aku jual secara online adalah aksesories (cincin dan gelang), tas, sepatu, dan yang paling sering aku jual adalah elektronik. Teman-temanku orang Jepang suka heran kok bisa-bisanya aku dapat buyer, padahal saingan (penjual online lain) kan banyak banget. My luck kali yeeee.
Banyak sistem di Jepang yang mendukung penjualan online. Ebanking mungkin sudah umum. Tapi yang paling menarik, di Jepang ada eBANK (ini nama bank lho), bank yang dikelola secara online. Proses pendaftaran nasabah dilakukan secara online, dan verifikasi data nasabah dilakukan dengan sistem korespondensi (free of charge). Kita ga punya buku tabungan, pihak bank juga ga melayani pelayanan nasabah secara offline (AFAIK). eBANK juga menawarkan ATM, tapi bukan merupakan suatu keharusan. Aku ga punya kartu ATM eBANK. Semua dilakukan secara online. Oleh karena itu, biaya administrasi dapat diminimalisasi. Bunga tabungan di Jepang kan nyaris 0%. Kalo kita rajin transfer duit (baik ke bank yang sama atau bank yang lain), tentu tabungan akan selalu berkurang, karena biaya administrasi transfer duit itu mahal sekali. eBANK menawarkan biaya transfer sebesar 25% dari biaya transfer bank lain. Oleh karena itu, memiliki rekening Ebank bagi pelaku bisnis online di Jepang adalah suatu keharusan. Kalo kita ga punya ATM eBANK, terus kalo kita mau setor atau ambil duit gimana donk caranya? Ebank bekerjasama dengan bank pos (banknya Pos Office Jepang). Bank pos pasti ada sampe ke pelosok sekalipun. Oleh karena itu, kita cukup nyetor ke rekening bank pos, lalu proses transfer diexecute dari account eBANK kita (free of charge). Demikian pula kalo mau ambil duit, kita tinggal execute transfer dari account eBANK kita. Kalo kita punya ATM eBANK, terus narik duit atau setornya dimana, kan eBANK ga punya ATM? Semua bisa dilakukan di ATMnya bank pos atau bank seven. Benriiiiiii.... Sistem lain yang sangat memudahkan transaksi online adalah pengiriman. Biasanya barang-barang yang terjual aku kirim pake jasa pengiriman Yuupakku . Aku pake yuupakku karena merupakan jasa pengiriman takyubin termurah di Jepang. Cara pengiriman barang lewat Yuupakku benar-benar benri (mudah). Kita tinggal daftar di webnya Yuupakku, trus dapat nomor registrasi. Terus segera meluncur ke konbini (convenience store) terdekat (1 menit naek sepeda) buat ngebayar dan nyetorin barangnya. Karena konbini selalu buka 24 jam (ga ada hari libur dalam setahun), proses pengiriman barang menjadi sangat nyaman untuk dilakukan. Terus ya, kita tetep bisa menjual barang meski anonim. Kan males banget to kalo harus nyantumin nama, soalnya langsung ketauan kalo gaijin (orang asing). Ntar calon buyernya males deal ama penjual gaijin karena mereka khawatir komunikasi ga lancar. Gampang banget kan. Aku suka iri dengan sistem yang sangat terorganisir seperti itu. Kapan gitu ya, kita di Indonesia bisa ngirim barang lewat circle K, indomaret atau AM-PM, terus punya bank yang 100% transaksinya online buat meminimalisasi biaya. Semoga 5 tahun lagi kita udah punya sistem seperti itu ya. Tanoshimini matteru. Udah setahun sejak aku balik dari Jepang. Tapi belum ada satu barangpun yang pernah aku jual secara online di Indonesia. Kalo dipikir-pikir, suka merasa aneh aja. Kenapa aku bisa merasa jauh lebih nyaman jualan online di Jepang daripada jualan online di Indonesia. Padahal kalo jualan online di Jepang, aku musti bikin deskripsi barang, bikin korespondensi dengan buyer, dan bikin testimoni untuk semua buyer dan penjual, yang semuanya ditulis dalam bahasa Jepang. Belum lagi kalo harus transfer duit lewat eBANK, nama bank dan nama cabang bank kan harus diinput secara manual (at least satu karakter kanji), jadi setidaknya kita harus tahu cara baca satu karakter kanji terdepan. Ga masuk akal emang kalo dipikir-pikir. Jualan online yang dulu jadi duniaku banget, sekarang udah setahun ga pernah kusentuh. Kapan gitu ya aku mulai jualan online lagi. Kangen banget. Pengin banget segera punya toko online yang seperti punya nissen. Yatte miru? Tuesday, May 13, 2008
Gila... udah lama banget ga update blog. Mezurashi banget deh. Ini semua terjadi karena aku hamil. Aku sbenernya sangat easy-going, tapi kalau udah hamil.. keadaan jadi berubah 180 derajat. Maklum... aku tergolong ibu hamil resiko tinggi. So... aku ga pernah keluyuran lagi. Padahal aku ngeblognya kan di warnet. Kalo mau ke warnet harus nunggu suami pulang dulu. Trus sampai di warnet, malah sibuk nyari data-data yang lain. Akibatnya jadi lupa update. Kalo di kantor aku emang ga ngeblog. Ini udah jadi komitmen pribadi aku, untuk ga memanfaatkan internet kantor buat ngeblog. Tapi masalah selalu aja ada. Blogger ga bisa dibuka dari warnet langgananku. Padahal aku ga mau kalo ga ngenet di warnet itu. Selain deket dari rumah, warnet itu ada wifinya. Jadi benri banget. Akhirnya terpaksa ngeblog dari kantor. So... ini postingan pertama dari kantor. Aku sekarang udah ga hamil lagi donk. Biasa bo... keguguran. Karena udah ga hamil, jadi bisa pergi-pergi lagi. Kimochiiiiiii. Hamil dan ga hamil ternyata sama-sama menyenangkan. Aku sekarang benar-benar memuaskan diri melakukan hal-hal yang ga bisa aku lakukan selama hamil. Aku tiap hari olahraga. Biar lebih semangat olahraganya, tak lupa membeli baju-baju olahraga yang seksi habis, terbuka sana sini. Hohohohoh... sesuatu yg ga mungkin dilakukan kalo aku hamil. Sore dake janakute, aku bisa travelling, bisa nyalon, bisa diet... dan yang paling penting hohoho.... sekusu wa daijoubu dayo.. DAIJOUBU. Kyaaaaa... harap maklum, sebagai ibu hamil resiko tinggi, sex is not allowed. |
The Journal
tomorrow should be better than today ![]() Blogroll Me! ![]() ![]() ![]() The Writer
Momo-chan. Bukan orang biasa. Ga suka MASAK. Pecinta rotenburo. Something Happened Contact me Send an email Important Note
Postingan di blog ini terdiri dari kisah nyata dan fiksi. Dalam teknik penulisan di blog ini, aku lebih memilih menggunakan sudut pandang orang pertama, meski tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan sudut pandang orang ketiga. Mengingat ada beberapa postingan yang bersumber pada kisah nyata, maka demi menjaga kerahasiaan responden, aku tidak bersedia menjawab pertanyaan yang bersangkutan dengan jati diri responden. Kesamaan nama, tempat dan peristiwa adalah kebetulan belaka. Dan semua itu bertujuan agar maksud postingan tersampaikan dengan baik. Archives
November 2004 December 2004 January 2005 February 2005 March 2005 April 2005 May 2005 June 2005 July 2005 August 2005 September 2005 October 2005 November 2005 December 2005 January 2006 February 2006 March 2006 April 2006 May 2006 June 2006 July 2006 August 2006 September 2006 October 2006 November 2006 December 2006 January 2007 February 2007 March 2007 April 2007 May 2007 June 2007 July 2007 August 2007 September 2007 October 2007 November 2007 December 2007 January 2008 May 2008 June 2008 July 2008 August 2008 October 2008 December 2008 February 2009 March 2009 Previous Posts
Kamu minum susu apa? Adaptasi yg Gagal: Berlalu Lintas Senna atau Keita?? Liat J-ROCKS Ingat Kamechan Babyboy babygirl? Sensasi kecipratan salto pembalikan Masakan Manado Pencopet yang tidak beruntung Speedo LZR Working at home mom (???) Friends
Links
Panasonic Scholarship Japan Panasonic Scholarship Indonesia Mie University Japanese-English Online Dictionary Member of ![]() ![]() ![]() Credits
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |