<body>


one step ahead
Tuesday, December 18, 2007

SEDIH

July 2007

Setelah berbulan-bulan pusing memikirkan keputusan untuk melanjutkan sekolah, akhirnya kuberanikan diri untuk bilang ke senseiku, bahwa aku ga bisa ngelanjutin kuliah. Aku bilang ke senseiku bahwa tahun depan adikku mau sekolah, dan aku ga bisa ninggalin orang tua sendirian di rumah.

Senseiku lumayan kecewa dengan keputusanku, tapi kebetulan senseiku emang sifatnya ga Jepang banget. Ga pernah mencampuri urusan pribadi mahasiswanya. Beda ama sensei Jepang lainnya. Instead of menyatakan "Zannen desu ne..." dia malah menanyakan tentang adikku. Aku terpaksa cerita bahwa adikku dapat beasiswa dari pemerintah Australia.

Padahal sebenarnya itu semua adalah bohong belaka. Karena pada saat itu, adikku belum ngelamar beasiswa ADS. But, feeling analysisku menyatakan bahwa adikku bakal dapat beasiswa ADS pada periode seleksi kali ini. Analisis standar sih sbenernya... karena majornya kan ekonomi, PNS, cewek pula... mosok ga bisa nembus ADS untuk yang kedua kalinya sih. Jangan harap bisa dapat beasiswa lain kalo ADS aja ga tembus.

Dan... analisisku emang akhirnya menjadi nyata. Adikku dapat beasiswa ADS.

Ada 3 alasan kenapa aku putus sekolah. Pertama, ga dikasih ijin ama bokap. Kedua, suami keberatan kalo ditinggal lama. Ketiga, adikku mau sekolah. Terus terang aja, alasan yang bisa menenangkan hatiku adalah, adikku mau sekolah, maka aku harus ngalah, toh aku kan juga udah S2, kasih kesempatan S2 buat adikku donk. Aku ga takut untuk tidak memenuhi permintaan bokap dan suamiku, but aku selalu ngalah ama adikku. Yup, aku emang bukan anak yang baik, bukan istri yang baik, tapi aku emang kakak yang paling baik di seluruh dunia.

Maret 2007

Ada acara award ceremony yang diadakan sponsorku di Osaka. Entah kenapa, aku merasa menjadi orang paling konyol sedunia. Di saat temen-temenku berjuang untuk mencapai cita-citanya, aku malah dengan culunnya pulang. Culun karena aku ga melakukan apa-apa buat mewujudkan cita-citaku. Kalo misalnya aku ngelamar beasiswa tapi trus gagal sehingga harus pulang.... itu malah ga masalah. Aku bisa pulang dengan tenang. Tapi ini kan kasusnya lain... aku pulang tanpa melakukan apa-apa. Buat seorang pekerja keras kek aku... itu adalah perbuatan paling memalukan dalam hidup.

Di saat itu, salah satu temenku (yang juga putus sekolah karena hamil) bilang bahwa kami berdua tidak bisa disebut sebagai si culun yang putus sekolah. Karena toh kita memutuskan untuk putus sekolah adalah karena alasan tertentu. Justru lebih culun kalo misalnya pulang karena ga dapat beasiswa baru.

Sbenernya aku ga setuju ama pendapat dia, but aku merasa terhibur dengan ucapannya. Sebagai ucapan terima kasih, aku anterin dia sampe stasiun Shin-Osaka. Trus dia ngasih aku hadiah, maenan magnet buat anak-anak, kado buat anakku katanya (wuakaka... bikin aja belum pernah gitu lho).

April - November 2007

Selama 6 bulan adikku training bahasa. Skor IELTSnya naek drastis. Dari 5 menjadi 7. Ternyata dia benar-benar bisa dapat sekolah.

Dia juga beliin aku hadiah satu stel baju. Dia suka becanda mengenai kebaikan hatinya karena udah ngebeliin aku baju 400 ribu. Padahal pas dulu aku ninggalin rumah, aku ngebeliin dia komputer, masih ditambah uang cash yang jumlahnya jauh lebih besar dari harga bajuku. Not to mention, aku putus sekolah juga demi dia. Iya, aku emang kakak yang paling baik sedunia, baru tahu apah.

Desember 2007

Aku heran dengan kelakuan adikku. Kok bisa-bisanya belum packing gitu lho. Dulu, proses packingku udah selesai sejak 1 bulan sebelum departure. Pas pulang ke Indonesia, packing malah udah dimulai sejak 3 bulan sebelum departure. Dalam hati aku nebak, bahwa adikku pasti golongan darah O. Dan ternyata emang benar, dia golongan darah O. Pantes kelakuannya kek kucing garonk.

Aku golongan darah A. Golongan darah A itu sangat well-planning tapi sisi humanitasnya ga bagus. Golongan darah O itu sangat berkebalikan ama golongan darah A. Segala sesuatu yang bertolak belakang itu kan saling melengkapi. Jadi, aku selalu benci-benci cinta kalo sama golongan darah O.

Dan akhirnya adikku membuktikan bahwa dia benar-benar golongan O sejati. Dia hamil.

Semua orang shock. Ga ada orang yang bahagia pada saat mendengar pertama kali kabar itu. Hanya suamiku yang langsung bilang "Congrats". Ga usah bingung deh... suamiku kan golongan darah O. Sesama golongan darah O pasti saling memahami kegarongannya.

But by the passing of time, semua orang (but me) bisa menerima kehamilan ini. Bisa menerima bahwa akhirnya adikku ga jadi berangkat sekolah. Bagaimana dengan aku?

Aku benci golongan darah O due to their missplanning behavior. Lha wong tinggal sebulan before departure gitu lho, kok bisa-bisanya hamil? Emang ga tau apa kalo ada sistem kontrasepsi? Mbok usaha gitu lho... Mosok ga ada usaha, cuma pasrah segala keputusan terhadap takdir Tuhan. Nani sore... ZENZEN WAKARANAI.

Kalo tahu bahwa dia bakal merusak rencana indahku... dari dulu aku udah lanjut sekolah. Aku sedih. Sedih berat. Tanggung jawab doooonk, buatin mesin waktu, kembalikan masa laluku.

Konyolnya, bokapku bisa-bisanya SMS "Mbak, yang sabar dan tawakal ya. Bapak selalu mendoakan semoga Tuhan mengabulkan permohonanmu." Aku pikir ini adalah SMS salah sambung. Emang ada kejadian sedih apakah yang menimpa diriku. Ternyata booooo... bapakku menganggap aku sedih karena adikku hamil setelah 1.5 bulan nikah, padahal aku udah nikah hampir 2 tahun tapi belum hamil juga.

Whaaaaat? Siapa yang sedih karena masalah itu. Ngawur aja. Aku sedih karena kelakuan dik kucing garonk sudah merusak rencanaku. Lebih menyedihkan lagi, bisa-bisanya orang salah interpretasi kesedihanku. Kimochi sukoshi wakatte hoshii naaaa.

Kalau dulu aku pernah bilang ke dia bahwa jangan harap bisa dapat beasiswa yang lain kalo ADS aja fail.... maka sekarang aku terpaksa bilang ke dia... bahwa hanya keajaiban aja yang bisa membawamu berangkat ke Australia. Meski dia berkelit bahwa tahun depan dia bakal bawa anak sambil sekolah... but aku tetep keukeuh bilang...

Anata nara MURI desu. Ryuugaku wo wasurete kudasai. Kiseki ga aru hazu nai.

Comments: Post a Comment
The Journal

tomorrow should be better than today



Blogroll Me!

Subscribe with Bloglines

Add http://cikubembem.blogspot.com to your Kinja digest

Listed on BlogShares


The Writer

Momo-chan.
Bukan orang biasa.
Ga suka MASAK.
Pecinta rotenburo.



Something Happened




Contact me

Send an email


Important Note

Postingan di blog ini terdiri dari kisah nyata dan fiksi. Dalam teknik penulisan di blog ini, aku lebih memilih menggunakan sudut pandang orang pertama, meski tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan sudut pandang orang ketiga.
Mengingat ada beberapa postingan yang bersumber pada kisah nyata, maka demi menjaga kerahasiaan responden, aku tidak bersedia menjawab pertanyaan yang bersangkutan dengan jati diri responden.
Kesamaan nama, tempat dan peristiwa adalah kebetulan belaka. Dan semua itu bertujuan agar maksud postingan tersampaikan dengan baik.


Archives

November 2004
December 2004
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
November 2006
December 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
August 2007
September 2007
October 2007
November 2007
December 2007
January 2008
May 2008
June 2008
July 2008
August 2008
October 2008
December 2008
February 2009
March 2009


Previous Posts

Lebaran
Asian Idol
Customer service kelas kampung
Susahnya bahasa Indonesia
Idol-idol an
Kebaya
Trial and error
Why I hate omimai
Menikah: Tambah saudara, tambah musuh juga donk
Berat memang


Friends




Links

Panasonic Scholarship Japan
Panasonic Scholarship Indonesia
Mie University
Japanese-English Online Dictionary


Member of









Credits

  
  
  
  



Designed by mela
Get awesome blog templates like this one from BlogSkins.com