one step ahead
|
Tuesday, April 03, 2007
Aku hari ini harus keliling Jakarta karena ada 2 urusan:
1. Lapor penempatan kembali 2. Penilaian (legalisasi) ijazah luar negeri Sbenernya aku udah pengin pergi sendiri aja. Toh cuma di Senayan situ. Bisa donk pergi sendiri. Tapi Memel maksa nganterin. Ya udah deh... dianterin deh. Seingatku, urusannya itu ada di Gedung C di kompleks Depdiknas. Sampe di Gedung C, lapor ama petugas di situ. Kata ibu yang jaga, urusan ijazah dan laporan penempatan kembali bukan di Gedung C, tapi di Gedung DIKTI di samping Hotel Atlet Century. Ya udah deh... akhirnya kita jalan kaki ke gedung DIKTI. Sampe di sana, lapor ke petugas di situ. Dia bilang, urusan ijazah dan laporan penempatan kembali bukan di gedung DIKTI. tapi di Wisma Aldiron. Oh my God. Benar-benar menyebalkan. Lha wong di formulir penilaian ijazah aja, alamat yang tertulis di kop surat adalah alamat di Senayan gitu lho. Akhirnya kita cabut ke Wisma Aldiron (which is quite far from gedung DIKTI). Sampe di Wisma Aldiron, kita segera ke lantai 4. Urusan penilaian ijazah emang dilakukan di lantai 4. 10 menit selesai. Ntar disuruh ngecek hasilnya sekitar bulan Juli. Tapiiiii.... petugasnya bilang, penilaian ijazah bukan di lantai 4, melainkan di lantai 3. Ya udah deh... kita naik lift ke lantai 3 (males banget sih... gitu aja naik lift). Sampe di lantai 3, petugasnya bilang bahwa lapor kembali bukan di lantai 3, tapi di gedung C Depdiknas. Oh my GOD. Jadi kita harus balik lagi ke tempat pertama kali kita datang. Hoeeeeeek. Akhirnya kita balik lagi ke Gedung C DIKTI (di Sudirman). Sampe di sana, kita langsung menuju lantai 7. Ternyata salah, harusnya lantai 9. Trus kita ke lantai 9, ternyata tempatnya ada di lantai 19. Tapiiiiii.... ibu yang ngurusin lagi pergi. Baru balik lagi hari Kamis. Opo sih iki. Njelehi banget deh. BAKA! Untuk semua yang mau legalisasi penilaian ijazah... jangan ke Senayan. Urusannya ada di Wisma Aldiron gitu lho. Infonya benar-benar ga valid. Coba kalo di Jepp.... (hanya orang bodoh yang mau membandingkan).
Comments:
Post a Comment
|
The Journal
tomorrow should be better than today Blogroll Me! The Writer
Momo-chan. Bukan orang biasa. Ga suka MASAK. Pecinta rotenburo. Something Happened Contact me Send an email Important Note
Postingan di blog ini terdiri dari kisah nyata dan fiksi. Dalam teknik penulisan di blog ini, aku lebih memilih menggunakan sudut pandang orang pertama, meski tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan sudut pandang orang ketiga. Mengingat ada beberapa postingan yang bersumber pada kisah nyata, maka demi menjaga kerahasiaan responden, aku tidak bersedia menjawab pertanyaan yang bersangkutan dengan jati diri responden. Kesamaan nama, tempat dan peristiwa adalah kebetulan belaka. Dan semua itu bertujuan agar maksud postingan tersampaikan dengan baik. Archives
November 2004 December 2004 January 2005 February 2005 March 2005 April 2005 May 2005 June 2005 July 2005 August 2005 September 2005 October 2005 November 2005 December 2005 January 2006 February 2006 March 2006 April 2006 May 2006 June 2006 July 2006 August 2006 September 2006 October 2006 November 2006 December 2006 January 2007 February 2007 March 2007 April 2007 May 2007 June 2007 July 2007 August 2007 September 2007 October 2007 November 2007 December 2007 January 2008 May 2008 June 2008 July 2008 August 2008 October 2008 December 2008 February 2009 March 2009 Previous Posts
Rasuto Buku pemberat Kartu mahasiswa = Pintu kemana saja Tanpa Selasa-Rabu Always telat Packing: A never ending process A Japanese Style of Presentation Masak 39% Dorama vs Belajar Friends
Links
Panasonic Scholarship Japan Panasonic Scholarship Indonesia Mie University Japanese-English Online Dictionary Member of Credits
|