<body>


one step ahead
Monday, May 22, 2006

Marriageable Women (part 1)

Elok dalam postingannya "To be loved, firt be loveable" menulis bahwa untuk menjadi wanita yang bisa dicintai oleh laki-laki, maka seorang wanita harus loveable. Dimana definisi loveable dimata laki-laki itu, ternyata bukan cantik, smart, apalagi baik. Tapi... loveable adalah stupid, weak, irrational sedemikian rupa sehingga cukup rendah di mata seorang laki-laki. Well... aku juga sependapat dengan Elok. Sampai ketika aku menyadari, ada kisah cinta seperti kisahnya Imam.

******************************

Aku punya 2 orang teman dekat, Imam dan Rani. Mereka saling mengenal satu sama lain sejak SMP. Imam ini orang tuanya miskin, bapaknya buruh bangunan, ibunya buka toko kelontong di pasar Bringharjo. Sedangkan Rani adalah berasal dari keluarga yang berkecukupan, tidak kaya raya, tapi setidaknya pekerjaan ayah dan ibu Rani sebagai dosen mampu membuat keluarga mereka menjadi keluarga yang terpandang.

Singkat cerita, Imam jatuh cinta kepada Rani. Dia selalu cerita ama aku bahwa suatu saat kalau sudah tiba saatnya, dia bakal datang untuk melamar Rani. Yup, Imam memang bukan tipe orang yang mengawali perkawinan dengan pacaran. Singkat cerita, keluarga Rani tu sayang banget ama Imam. Bahkan orang tua Rani juga berharap suatu saat Imam bakal menikah dengan Rani. Imam kadang menyempatkan diri untuk menelpon ke rumah Rani, ngobrol ama ayah Rani. Hmmm... benar2 calon menantu idaman deh hehehe.

On the other hand... Imam juga menyadari bahwa dia tu berasal dari keluarga buruh miskin. Di dalam hati kecilnya, dia ga PD untuk bisa bersanding dengan Rani. Tapi dia pengin berjuang untuk masa depannya. Susah payah dia kuliah sambil kerja. Memang kuliahnya tidak bisa selesai tepat pada waktunya, maklum dia kan harus kerja juga buat membiayai kuliahnya sendiri. Akhirnya setelah selesai kuliah, Imam berusaha daftar sebagai dosen. Dalam pikirannya, dengan menjadi dosen, semoga saja bisa membuatnya memiliki sedikit kepercayaan diri untuk bisa bersanding dengan Rani. Pada saat yang bersamaan, Rani juga mendaftar sebagai dosen di universitas yang berbeda. Dan ternyata mereka berdua diterima sebagai dosen, di universitas yang berbeda.

Well... sekarang Imam sudah dewasa. Hampir 30 tahun, sudah bukan anak SMP lagi. Dia yang dulu bagai adik kecilku, sekarang sudah menjadi laki2 dewasa. Sudah waktunya menikah. Tapi tiba2 aku mendapat kabar bahwa Imam akan menikahi seorang wanita yang aku tidak kenal. How come? I know how he loves Rani.

I didn't know how to reach him. Tapi aku pengin banget ketemu ama dia. I just want to know his explanation. Dan sebuah keajaiban terjadi. Entah dari mana datangnya, tiba2 saja aku ketemu ama Imam. Aku tanya tentang kabar burung mengenai rencana pernikahannya. Dan ternyata dia memang bermaksud menikahi seorang perempuan, seseorang yang aku ga kenal, tapi mengenalku. Dia bilang, dia memang sudah mampu menyejajarkan dirinya dengan Rani. Tapi, sampai kapanpun keluarganya tidak pernah bisa sejajar dengan keluarga Rani. Orang tuanya cuma buruh miskin sementara orang tua Rani adalah keluarga terpandang yang berkecukupan.

So, beginilah akhirnya kisah cinta itu. Sampai kapanpun juga keluarga Imam tidak akan pernah bisa sejajar dengan keluarga Rani. Itu sudah kejadian lama yang berawal dari berpuluh tahun yang lalu. Buat apa itu dijadikan sebuah alasan ketidak-PD-an. Masa lalu gitu lho. Bapakku dulu juga dari keluarga petani miskin. Tapi untungnya bapakku dulu PD enough buat nikahin wanita dari keluarga pejabat yang terpandang. Sementara itu, ibuku dicemooh keluarga besarnya karena menikahi pemuda miskin. Aku mungkin bisa saja mengkonter balik pendapat2nya yang ga mutu itu. Dan dia juga paling ga bisa bales. Secara emang ga ada alasan yg wajar yang bisa buat bales. Tapi sudahlah, aku males ngomong, ga ada gunanya.

Aku ingat di masa lalu, Imam pernah kirim surat (blum jamannya email bo), dia bilang bahwa dia cuma bisa cerita ama aku. Mungkin dia adalah klienku terlama untuk masalah ketidakpercayaandiri. Dan for many years aku udah berusaha membangun PD-nya dia. But, hasilnya nothing. Sbenernya siapa yang salah. Aku yang salah? Mungkin aku memang bersalah karena sejak kepergianku ke Jepang aku jadi kehilangan kontak ama dia. Tapi kenapa aku harus disalahkan. Wong itu juga hidupnya dia gitu lho.

Aku tidak pernah care terhadap masalah ketidak-PD-an seseorang seperti aku care kepadanya. Akhirnya aku cuma bisa menangis dalam perjalanan pulang ke rumah. Sakit. For many years I've tried, but then I failed, completely.

******************************

Ternyata, marriageable women tu ga cukup hanya dengan stupid enough, weak enough, irrational enough sedemikian rupa sehingga posisinya berada di bawah laki2. But... masih ada kriteria lain. Bahwa keluarganya juga harus berada pada derajat yang low enough dari keluarga laki-laki.

Ditulis sambil menangis untuk Imam: Barakallahu

Comments: Post a Comment
The Journal

tomorrow should be better than today



Blogroll Me!

Subscribe with Bloglines

Add http://cikubembem.blogspot.com to your Kinja digest

Listed on BlogShares


The Writer

Momo-chan.
Bukan orang biasa.
Ga suka MASAK.
Pecinta rotenburo.



Something Happened




Contact me

Send an email


Important Note

Postingan di blog ini terdiri dari kisah nyata dan fiksi. Dalam teknik penulisan di blog ini, aku lebih memilih menggunakan sudut pandang orang pertama, meski tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan sudut pandang orang ketiga.
Mengingat ada beberapa postingan yang bersumber pada kisah nyata, maka demi menjaga kerahasiaan responden, aku tidak bersedia menjawab pertanyaan yang bersangkutan dengan jati diri responden.
Kesamaan nama, tempat dan peristiwa adalah kebetulan belaka. Dan semua itu bertujuan agar maksud postingan tersampaikan dengan baik.


Archives

November 2004
December 2004
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
November 2006
December 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
August 2007
September 2007
October 2007
November 2007
December 2007
January 2008
May 2008
June 2008
July 2008
August 2008
October 2008
December 2008
February 2009
March 2009


Previous Posts

Apple vs Creative
Antara aku dan bahasa
Kado ulang tahun
Buku blog
Ketika listrik mati
Pulungan tempat sampah
Customer Service
If.......
Return of the Condor Heroes 2006
Sepatu


Friends




Links

Panasonic Scholarship Japan
Panasonic Scholarship Indonesia
Mie University
Japanese-English Online Dictionary


Member of









Credits

  
  
  
  



Designed by mela
Get awesome blog templates like this one from BlogSkins.com