<body>


one step ahead
Sunday, June 19, 2005

A little girl needs Daddy


A little girl needs Daddy
For many, many things
Like holding her high off the ground
Where the sunlight sings
Like being the deep music
That tells her all is right
When she awakens frantic with
The terrors of the night.

Suatu hari andian kecil sakit. Kalo lagi sakit, aku selalu gelisah tidurnya. Trus bapak masuk ke kamarku, tidur disampingku, membelai-belai kepalaku. Aku ga tahu siapa yang membelai kepalaku. Tapi dari belaiannya aku tahu itu bapakku. Belaian tangannya itu membuat tidurku tidak gelisah lagi. Aku merasa aman karena ada yang menjaga tidurku. Ingatan itu sampe sekarang selalu hidup dalam memoryku.

Wahai engkau laki-laki yang pernah bertanya mengapa aku memejamkan mata dan mudah terlelap ketika kau belai kepalaku, itulah jawabannya.

A little girl needs Daddy
Like being the great mountain
That rises in her heart
And shows her how she might get home
When all else falls apart.

Ketika semua laki-laki dalam hidupku membohongiku dan tidak konsisten dengan ucapannya due to perubahan keadaan, bapak adalah satu-satunya laki-laki yang selalu konsisten dengan perkataannya. Untuk itu aku mempersembahkan kepatuhanku, dengan menjalankan anjuran dan sarannya.

Wahai engkau laki-laki yang akan menjadi suami dan bapak, istri dan anak-anakmu akan mematuhimu karena kamulah pemimpinnya. Maka tepatilah janjimu, konsistenlah dengan ucapanmu, karena kamu yang akan menunjukkan jalan mereka.

A little girl needs Daddy
Like giving her the love
That is her sea and air,
So diving deep or soaring high
She'll always find him there.

Bapak adalah sahabatku. Kepada beliaulah aku menceritakan masalah-masalah seriusku.

Wahai engkau laki-laki yang akan menjadi bapak. Be a father who listens with heart, speaks with hug, teaches not by words but by examples. And your children will always find you.

Happy Father's Day


puisinya nyomot dari mana yaks... aduh lupa linknya


Wednesday, June 15, 2005

Linearitas kemajuan dan waktu

Kompetisi mungkin sangat akrab dalam hidup kita. Yup, kompetisi, bersaing dengan orang lain. Sampai-sampai karena kompetisi ini kadang kita merasa jadi orang yang ga maju-maju, hanya karena kalah bersaing.

Dulu aku kuliah di Teknik Kimia, jadi yang dipelajari 70% adalah matematika dan fisika (bukan kimia lo). Lalu aku melanjutkan kuliah di bidang bioteknologi, enzyme technology tepatnya. Bioteknologi sendiri adalah bidang ilmu yang sangat luas, melibatkan berbagai macam disiplin ilmu seperti biology, engineering, agriculture, medical, chemistry, food science/technology/engineering, dll. Hmmm... luas banget kan cakupannya. Yang aku pelajari itu something about enzyme technology atau protein engineering atau genetic engineering. Waks... mumet banget ya, hihihi.. intinya aku belajar gene cloning to optimize the production of industrial enzyme. Jadi begini lho... kalo membayangkan kata "pabrik kimia" pasti yang terlintas dalam pikiran (kalian) kan langsung zat2 kimia berbahaya atau polusi, yang mana semuanya itu tidak ramah lingkungan. Meski pendapat itu tidak sepenuhnya benar, tapi memang harus diakui ada beberapa zat yang tidak ramah lingkungan sehingga butuh treatment khusus. Namanya saja treatment khusus, pasti donk butuh biaya besar untuk pengoperasiannya. Na.... salah satu proses yang environmentally friendly, itu adalah proses yang menggunakan enzim. Tubuh kita sendiri kan adalah pabrik. Lha bayangkan aja tu, bisa ngubah nasi menjadi glukosa yang siap diserap tubuh, ngubah telur menjadi asam amino... itu semua yang mengerjakan adalah enzim.

Na... dengan landasan berpikir seperti itu, industri tu pengin juga menggunakan enzim untuk proses produksi mereka. Masalahnya adalah, apakah enzim2 ini tu tersedia dalam jumlah besar? Karena masalah ini, maka resercher berlomba-lomba meneliti kemungkinan produksi enzim dalam skala besar (disebut industrial enzyme). Na.. gimana tu caranya produksi enzim dalam skala besar? Pake cloning.

Hiiiiiiiii... cloning. Apa yang terbayang di pikiran kita kalo denger kata "cloning". Something about Dolly, sesuatu yg bertentangan dengan etika dan moral... hmmm... itu kan yang terlintas dalam pikiran kita. Believe me or not, bahkan sampe 3 bulan aku disini, aku tu bingung memikirkan apakah yang aku pelajari ini benar menurut agamaku. Maklum deh... aku kan juga orang awam dalam masalah cloning. Untungnya temenku memberi pencerahan. Pencerahan tersebut aku posting kapan2 aja ya (kalo ingat hihihi...).

Sampe dimana tadi ya? Woiyah.. cloning. Apa yang dicloning? Gen yang menghasilkan enzim yang kita mau. Gen yang kita perlukan itu dipotong. Gen ini ga bisa mereplikasi diri (ga bisa berkembang biak). Supaya berkembang biak, maka harus disambungkan dengan sesuatu yang lain (disebut vector) yang bisa mereplikasi dirinya. Lalu makhluk baru ini (DNA rekombinan / DNA chimera) berkembang biak. Trus dicek, apakah rekombinan ini bisa memproduksi enzim yang kita inginkan atau tidak. Seandainya dia bisa memproduksi enzim yang kita inginkan, kira-kira enzim itu layak untuk diproduksi secara komersial atau tidak. Hehehe.. begitulah kira-kira apa yang aku teliti saat ini.

Sebenarnya bidang ini adalah bidang yang sama sekali baru buat aku. Bayangkan saja, dulu ketika kuliah S1 aku mempelajari sesuatu yang terlalu fisika, sekarang aku belajar sesuatu yang terlalu biologi. Beda jauh banget kan.

Aku jadi inget ketika bulan-bulan pertama aku datang kesini, kalo baca paper (artikel yang dipublish di jurnal ilmiah)... sumpah.. aku ga tau paper itu membahas apa. Wakakakak... plis deh. Setahun berlalu. Dan sekarang aku udah bisa ngerti isi sebuah paper. Berarti ada kemajuan dalam diriku.

Sistem pendidikan graduate di Jepang sendiri sama sekali bukan coursework. Jadi meski ada kuliah... hihihi... ga bisa tu kita sebut kuliah. Lha bayangkan aja, ujian hampir tidak ada, lha terus nilainya darimana donk? Dari laporan dan presentasi. Apa itu yg dipresentasikan? Biasanya sih paper yang berhubungan dengan pelajaran itu. Jadi mahasiswa mencari paper trus didiskusikan dalam pelajaran. Paper yang didiskusikan biasanya paper2 baru (diatas tahun 2000).

Membaca paper terus terang saja membuatku teringat setahun yang lalu, pada saat aku ga ngerti SAMA SEKALI isi sebuah paper di bidang ini. Ternyata aku ada kemajuan juga ya. Kalau aku selalu berpikir "kapan ya aku bisa mengimbangi Benny (note: PhD student teman diskusiku) kalo berdiskusi? kapan ya aku bisa diskusi ama dia dengan posisi sejajar, bukan dalam posisi senior-junior?" mungkin seolah-olah aku ga ada kemajuan. Tapi kalo bandingannya diri sendiri.... well... aku juga sudah ada kemajuan ternyata.

Aku sedang sangat bersemangat. Mulai dari membeli buku di amazon (buku-buku yang aku beli itu ga bisa dikopi karena ada gambar warna warni yang memudahkan proses pembelajaran), nge-list buku-buku yang akan dibeli di amazon, mempertimbangkan apakah memilih buku hard cover dengan harga 4000 yen lebih mahal itu worth to pay apa engga, tiap hari ngecek amazon (padahal dulu tiap hari ngecek FS kekeke) buat ngeliat perkembangan harga buku biar bisa segera order begitu harganya jatuh (hehehe... aku minggu lalu beli buku 7000 yen padahal harga normal 14000 yen... wukakakaka... temen2ku pada takjub semuah hihihi), membaca review buku untuk menentukan salah satu dari beberapa pilihan buku sejenis, ngumpulin paper dan berusaha membacanya (dari dulu sih udah ngumpulin tapi ga dibaca hihihi...), dll.

Ada nasehat seseorang yang benar-benar menancap dalam pikiranku. Beliau adalah kepala sekolahku dulu. 2 minggu sekali beliau menjadi pembina upacara di hari senin. Dan setiap menjadi pembina upacara, ada suatu kalimat yang SELALU beliau ucapkan "ahli surga adalah orang yang mampu membuat hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari pada hari ini". Sedemikian rupa ucapan beliau itu menancap dipikiranku, sampai-sampai harus diakui bahwa beliaulah orang yang "membentuk" aku. Itulah kenapa nama blog ini one step ahead.

Hanya tinggal 2 tahun waktu yang tersisa sebelum aku balik ke indo lagi. Dan aku pengin, 2 tahun lagi, aku memahami dan bisa menjelaskan buku dan paper yang aku baca (in english of course, impossible in japanese hehehe). Thanks buat teman-teman yang sudah berani mengkritik lewat japri (disini atau di FS juga boleh kok). I really appreciate it. Meski aku akui, dengan banyaknya kritikan dari kalian itu, aku agak2 sempoyongan juga ngejarnya. Ternyata banyak banget yang harus aku perbaiki supaya bisa one step ahead.

Karena kemajuan itu linear dengan waktu. Tinggal terserah aku... apakah persamaan linear yang akan aku wujudkan itu bergradien positif atau bergradien negatif. Pilih yang bergradien positif supaya menjadi ahli surga.



Monday, June 06, 2005

The Chemistry is Undeniable

Suka ngeliat Smallville ga? Kabarnya ini adalah serial TV produksi Warner Bros yang paling banyak ditonton saat ini. Jadi yang belum nonton sbaiknya pada nonton deh, biar ga ketinggalan jaman, kekekeke. Kalian pasti pernah tahu donk "Superman the Movie" atau "Lois and Clark: The New Adventure". Dulu sih pas masih SMP aku suka liat Lois and Clark hari minggu di TV. Kalo Superman the Movie baru aja nonton seri 1, seri 2 ama 3 blum nonton, habis DVD nya susah bener didapat.

Smallville saat ini udah menyelesaikan season 4. Season 5 sedang dalam pembuatan dan akan diputar di US Fall 2005, brarti sekitar bulan September atau Oktober. Kebetulan di rental deket dormitoryku tu ga ada Smallville. Arggghh payah bener kan. Makanya kemaren pas balik indo aku sengaja mborong season 1, 2 dan 3. Karena dulu pas nonton season 1 di TV juga bolong-bolong. Season 4 nya aku download dari bit comet, hehehe *kerjap-kerjap*.

Aku iseng-iseng masuk ke forumnya Smallville fans. Lucu juga sih pada ngebahas hubungan Clark-Lana, Clark-Chloe atau Clark-Lois. Tapi... mau seheboh apapun.. kekeke.. kita kan udah tahu besok2 Clark juga bakalan ama Lois. Dan ga tau kenapa, sejak kemunculan Lois di season 4, aku tu bisa yang mendukung banget Clark ama Lois. Para fans menyingkatnya dengan Clois. Clana (Clark-Lana) kan lebih aneh didengar daripada Clois kan ya? Hehehehehe... *provokasi mode on*

Dan bagi kalian penggemar Smallville, harap jangan dilewatkan untuk melihat season 4 seri 3. Ada adegan Clark dan Lois yang seru banget. Kalo bahasanya para fans Clois sih "the chemistry between Clark and Lois is undeniable". Hiyaaaaa.... ga kuku. Coba deh perhatikan gambar dibawah ini. Lebih seru kan daripada potongan gambar ciuman atau dansanya Clark-Lana (sorry ak ga mau upload disini, cari aja deh sendiri, banyak kok... hihihi). Jangan salah lho ya, meski keknya cuma adegan siram-siraman air kek gitu, tapi mampu membuat Chloe jealous.

Buat yang belum nonton, adegan itu kira2 seperti gambar dibawah ini diiringi dengan lagunya Avril Lavigne, My Happy Ending. Selamat menonton. And don't forget to vote for Clois *kedips*.





My Happy Ending

o much for my happy ending
Oh oh, oh oh, oh oh...

Let's talk this over
It's not like we're dead
Was it something I did?
Was it something You said?
Don't leave me hanging
In a city so dead
Held up so high
On such a breakable thread

You were all the things I thought I knew
And I thought we could be

You were everything, everything that I wanted
We were meant to be, supposed to be, but we lost it
And all of the memories, so close to me, just fade away
All this time you were pretending
So much for my happy ending
Oh oh, oh oh, oh oh...

You've got your dumb friends
I know what they say
They tell you I'm difficult
But so are they
But they don't know me
Do they even know you?
All the things you hide from me
All the shit that you do

You were all the things I thought I knew
And I thought we could be

It's nice to know that you were there
Thanks for acting like you cared
And making me feel like I was the only one
It's nice to know we had it all
Thanks for watching as I fall
And letting me know we were done

Oh oh, oh oh, oh oh...
So much for my happy ending

Oh oh, oh oh, oh oh...



Thursday, June 02, 2005

Beauty is still rules?

Sebenarnya cantik secara fisik itu perlu ga sih? Aku sendiri meski perempuan, dari dulu ga pernah terlalu care ngurusi masalah kecantikan. Memang dari dulu aku rajin ke salon, tapi itu bukan karena urusan kecantikan. Aku hanya seneng dipijitin aja. Dalam rangkaian acara farewell travellingku bersama Lina dan Tari, mereka berdua menginap 2 malam di dormitoryku. Dan melihat barang2 bawaan Lina, terus terang saja aku takjub. Ada satu tas gede isinya make-up semua. Weleh-weleh, sesuatu hal yang tidak pernah terbawa dalam tasku dan tas Tari kalo kami sedang travelling. Tari dan aku biasanya malah saling tergantung satu sama lain, 'ga usah bawa pembersih aja ah, Tari pasti bawa' atau 'ga sah bawa sisir, pinjem Andian aja' adalah hal-hal umum yang selalu menari-nari di otakku dan Tari demi menghemat barang bawaan. Dan melihat Lina yang begitu lengkapnya mempunyai koleksi kosmetik perawatan, terus terang saja aku jadi mikir2, "Kok aku ga gini ya?"

"Cantik itu perlu usaha Dian. Cantik tidak datang begitu saja," kata Lina sambil menjelaskan kegunaan satu set Shiseido The Skin Care yang ada di tas make-upnya. "Coba deh kamu datang aja ke konter Shiseido, ntar kan dijelasin produk mana yang cocok dengan kulit kamu," gayanya bagaikan beauty conselor aja. "Weks, pusing lah aku ke konter Shiseido, ntar aku ga donk dia ngomong apa." terbayang dalam pikiranku komunikasi 2 orang yang tidak nyambung gara-gara kendala bahasa. "Udahlah, kesana aja dulu, nanti pasti bisa diatasi, aku dulu akhirnya juga bisa ngerti kok apa yang dia maksud. Daripada kamu milih sendiri tapi nanti ga sesuai ama kulit kamu. Ntar diperiksa pake macam2 prosedur kok ama mbaknya."

So... here I am now. Dengan peralatan perawatan kecantikan lengkap hasil konsultasi dengan mbak-mbak di konter Shiseido Matsubishi, mustahil bulan depan pas acara jalan-jalan di Tokyo aku hanya bawa backpack. Hmmm... sumpah, ini benar-benar andian yang lain. Sebenarnya seberapa penting sih cantik itu buat aku? Well, mungkin harus baca Beauty Case dulu untuk tahu jawabannya.



"Huaaa....ini persis kayak Matematika, 1+1=2. Ini ilmu pasti, lo nggak akan pernah menang lawan kecantikan ; maksudnya lo liat dong Dania...170, 34-24-34 mungkin, perfect size...kulit putih, rambut panjang hitam legam dengan poni andalan yang cute, mukanya....aduuuh cantik banget, kalo dia idup di jaman pujangga jaman dulu mukanya bakalan dideskripsiin bermata bak bintang kejora, bibir seperti delima merekah, pipi bak pauh di layang, gigi bak biji timun, rambut bak mayang terurai....surat cinta dari penggemarnya satu BAK pula! Sutra lah...she's perfect! Belum lagi ditambah dia itu image-nya bagus, ngetop tapi nggak ngetop-ngetop bikin enek, duta majalah keren GALS....jauh dari gosip-gosip miring, bokapnya someone di perusahaan tambang multinasional....lo mau apa lagi? You definitely can NOT win this competition, Honey...You can not compete Dania Soedjono -the new face of beauty." Uraian panjang lebar Dian, sahabatku, membunuh semua benih-benih harapan di dalam hatiku. Mereka langsung mati seketika persis seperti sperma-sperma yang mati terkena spermisida yang katanya ada di kondom ekstra safe.

Some people said that beauty is in the eyes of the beholder, beauty adalah tentang attitude dan inner beauty...setiap perempuan itu terlahir cantik, bla bla bla...banyak sekali definisi tentang kecantikan....

Tapi ketika kamu harus berhadapan dengan sosok yang nggak cuma memenuhi semua standar kecantikan yang diciptakan oleh industri kecantikan dunia dan bahkan melebihi, menciptakan definisi baru tentang kecantikan itu sendiri, dalam persaingan memperebutkan cinta seorang eligible bachelor -seorang pengusaha muda yang sedang membangun karier politiknya, yang keponakan orang SANGAT PENTING, HASLAN NASUTION- pilihannya tinggal 2. Tetap berharap akan datangnya keajaiban dengan kemungkinan 99:1 dan semua orang berpikir kamu gila dan nggak realistis, atau mundur total sebelum hancur karena harusnya kamu tahu diri bahwa at the very first place, ini adalah the real KONTES KECANTIKAN where the most beautiful girl gets the best and the most qualified man. Or should I say...the most ELIGIBLE man?


Bekerja sebagai seorang desainer interior freelance dengan kehidupan finansial yang morat-marit di umur 26, menjadi parasit di rumah kakaknya, so single karena sudah 4 tahun betul-betul menjomblo, tidak membuat Nadja Sinka Suwita pesimis. Justru dia adalah seorang perempuan mungil yang smart, fun, energik, dan optimis dalam melihat segala sesuatu. Apalagi ketika Obi, sahabat Nadja, memperkenalkannya dengan Budiarsyah Nasution, cowok penting yang membuat Nadja semakin optimis lagi menjalani hari-harinya.

Sampai suatu hari, Nadja harus menghadapi kenyataan bahwa dia bersaing dengan seorang perempuan MAHA CANTIK, MAHA INDAH slash model slash Duta Gals Indonesia (majalah favorit Nadja), slash creme de la creme socialite Jakarta, DANIA SOEDJONO, untuk mendapatkan cinta Budi - Nadja mulai mempertanyakan sikap optimisnya. Tapi lebih dari itu, Nadja mulai menyadari bahwa dunia ini adalah ajang beauty contest yang sesungguhnya, apalagi di dalam sebuah masyarakat kapitalis seperti sekarang ini, konon... kecantikan seorang perempuan sangat berharga karena the most beautiful girl gets the most eligible man.

Is it always like that? Does beauty still rule? Apa yang akan dilakukan Nadja? Menyerah? Atau berjuang melawan kekuatan kecantikan maha dahsyat Dania Soedjono yang ternyata dijaga ketat oleh ksatria pengagum setianya - Max?

Bisakah Nadja membuktikan bahwa beauty is no longer RULES?


Diambil dari Icha Rahmanti. Kalo ada yang akan ke Jepang, tolong donk ak dibeliin buku ini hehehe.

The Journal

tomorrow should be better than today



Blogroll Me!

Subscribe with Bloglines

Add http://cikubembem.blogspot.com to your Kinja digest

Listed on BlogShares


The Writer

Momo-chan.
Bukan orang biasa.
Ga suka MASAK.
Pecinta rotenburo.



Something Happened




Contact me

Send an email


Important Note

Postingan di blog ini terdiri dari kisah nyata dan fiksi. Dalam teknik penulisan di blog ini, aku lebih memilih menggunakan sudut pandang orang pertama, meski tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan sudut pandang orang ketiga.
Mengingat ada beberapa postingan yang bersumber pada kisah nyata, maka demi menjaga kerahasiaan responden, aku tidak bersedia menjawab pertanyaan yang bersangkutan dengan jati diri responden.
Kesamaan nama, tempat dan peristiwa adalah kebetulan belaka. Dan semua itu bertujuan agar maksud postingan tersampaikan dengan baik.


Archives

November 2004
December 2004
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
November 2006
December 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
August 2007
September 2007
October 2007
November 2007
December 2007
January 2008
May 2008
June 2008
July 2008
August 2008
October 2008
December 2008
February 2009
March 2009


Previous Posts

Kamu minum susu apa?
Adaptasi yg Gagal: Berlalu Lintas
Senna atau Keita??
Liat J-ROCKS Ingat Kamechan
Babyboy babygirl?
Sensasi kecipratan salto pembalikan
Masakan Manado
Pencopet yang tidak beruntung
Speedo LZR
Working at home mom (???)


Friends




Links

Panasonic Scholarship Japan
Panasonic Scholarship Indonesia
Mie University
Japanese-English Online Dictionary


Member of









Credits

  
  
  
  



Designed by mela
Get awesome blog templates like this one from BlogSkins.com